Jumat 31 Dec 2021 00:10 WIB

AP II Targetkan Ekspansi Trafik Penerbangan Bandara Kualanamu

PT Angkasa Pura Aviasi akan mengoperasikan Bandara Kualanamu dengan pola kemitraan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Calon penumpang berjalan di terminal keberangkatan Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (3/12). PT Angkasa Pura II (AP II) bekerja sama dengan GMR Airports Consortium sebagai mitra strategis untuk mengembangkan Bandara Kualanamu dengan nilai investasi sebesar Rp56 triliun selama 25 tahun.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio/Lmo/nym.
Calon penumpang berjalan di terminal keberangkatan Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (3/12). PT Angkasa Pura II (AP II) bekerja sama dengan GMR Airports Consortium sebagai mitra strategis untuk mengembangkan Bandara Kualanamu dengan nilai investasi sebesar Rp56 triliun selama 25 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — PT Angakasa Pura (AP) II (Persero) menargetkan ekspansi trafik penerbangan Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara. Saat ini AP II sudah membuat perusahaan konsorsium dengan GMR Airports Consortium yaitu PT Angkasa Pura Aviasi. 

“Pendanaan itu salah satu hal. Hal yang lain adalah expansion traffic, expertise sharing, dan equity partnership," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin saat ditemui di Medan, Kamis (30/12). 

Baca Juga

Awaluddin menuturkan, saat ini dibutuhkan pendanaan yang besar untuk mengembangkan Bandara Kualanamu untuk menjadi hub di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Untuk itu, dia menegaskan AP II menggandeng konsorsium besar aviasi besar asal India tersebut.

PT Angkasa Pura Aviasi akan mengoperasikan Bandara Kualanamu dengan pola kemitraan strategis selama 25 tahun senilai senilai 6 miliar dolar AS. Kerja sama tersebut dilakukan melalui skema build operate transfer (BOT). Dengan adanya skema tersebut maka pasa akhir kerja sama, seluruh aset akan diserahterimakan kembali kepada AP II. 

Direktur Angkasa Pura Aviasi Haris memastikan, proses pengembangan bandara akan berlangsung selama 25 tahun hingga 2045. Haris mengatakan. Total biaya yang dianggarkan sebesar Rp 56 triliun.

"Untuk tahap awal kita akan gunakan Rp 3 triliun," tutur Haris.

Dalam pengembangan bandara tersebut, Angkasa Pura Aviasi juga menargetkan penumpang yang akan datang ke Bandara Kualanamu setelah terbentuk hub transit internasional hingga 2045 sebanyak 54 juta penumpang. Sedangkan untuk kapasitasnya, pada 2024 Bandara Kualanamu bisa menampung sampai 65 juta penumpang.

Sebelumnya, Sebelumnya, Direktur Transformasi dan Portofolio Strategis AP II Armand Hermawan mengatakan Bandara Internasional Kualanamu akan dijadikan hub penerbangan internasional. Khususya di wilayah barat yang akan mendatangkan banyak penerbangan dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.

GMR Airports Consortium yang sebagian sahamnya juga dimiliki Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis termasuk jaringan operator bandara dengan total jumlah penumpang terbanyak di dunia. “Pada 2020 jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Internasional Kualanamu sekitar tiga juta penumpang per tahun,” kata Armand.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement