Jumat 24 Dec 2021 09:30 WIB

Bank BTN Incar Peningkatan Komposisi Dana Murah di Pulau Sumatra

BTN melakukan relokasi Kantor Wilayah (Kanwil) IV dari Batam ke Medan Sumatera Utara.

Nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. bertransaksi di salah satu kantor cabang (ilustrasi). BTN mengincar peningkatan komposisi dana murah menjadi 75 persen di kawasan Pulau Sumatera
Foto: Dok. BTN
Nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. bertransaksi di salah satu kantor cabang (ilustrasi). BTN mengincar peningkatan komposisi dana murah menjadi 75 persen di kawasan Pulau Sumatera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengincar peningkatan komposisi dana murah menjadi 75 persen di kawasan Pulau Sumatera dengan melakukan relokasi Kantor Wilayah (Kanwil) IV dari Batam ke Medan Sumatera Utara."Relokasi Kanwil IV BTN ini kami lakukan untuk mendukung bisnis Bank BTN utamanya pada sektor perumahan. Kami optimistis bisa lebih memperluas ekspansi bisnis pembiayaan perumahan dan mengoptimalkan penarikan dana murah di Pulau Sumatera," kata Direktur Distribution and Retail Funding Bank BTN Jasmin dalam keterangan di Jakarta, Jumat (24/12).

Menurut Jasmin, Medan merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatera. Potensi ekonomi di wilayah Sumatera Utara diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring kenaikan harga komoditas yang terus meningkat akhir-akhir ini, yang juga tentu akan diikuti turunannya.

Baca Juga

"Di Sumut kita juga melihat adanya pemekaran kabupaten yang dilakukan pemerintah daerah artinya potensi ekonominya terbuka dan akan terus bertumbuh," ujar Jasmin.

Selain itu, lanjut Jasmin, pemangku kepentingan dan pengusaha yang potensial banyak berada di Sumatera Utara. Bank BTN berharap ada peningkatan CASA atau dana murah dari sebelumnya sebesar 60 persen, ke depan bisa menjadi 75 persen dengan adanya relokasi kantor wilayah di Medan ini.

Jasmin menyampaikan, selain untuk mendukung ekspansi bisnis pembukaan Kanwil IV Medan, relokasi tersebut diharapkan akan mempermudah koordinasi dan efektifitas monitoring dengan kantor cabang yang ada di wilayah kerjanya dalam pencapaian kinerja."Ini juga akan mempermudah koordinasi dengan regulator seperti OJK yang kantor regionalnya di Sumatera Utara ada di Medan," kata Jasmin.

Ia menilai, pemerintah memiliki rencana strategis untuk memeratakan pembangunan Indonesia khususnya di luar Pulau Jawa melalui pengembangan 10 Kota Metropolitan. Adapun 10 Kota Metropolitan tersebut di antaranya Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo (Mebidangro) termasuk kawasan yang akan dikembangkan oleh pemerintah.

"Kota Medan kami pilih bukan saja karena termasuk dalam rencana besar pemerintah, melainkan juga karena kami melihat potensi yang tidak kalah besar dalam hal future development khususnya dalam jasa layanan perbankan," ujar Jasmin.

Saat ini Kanwil IV membawahi 11 kantor cabang yang meliputi Bandar Lampung, Batam, Bengkulu, Jambi, Medan, Padang, Palembang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Pematang Siantar dan Tanjung Pinang. Adapun hingga akhir November 2021, total aset Kanwil IV mencapai Rp 34,75 triliun, outstanding kredit mencapai Rp 33,266 triliun, dan total DPK sebesar Rp 11,65 triliun.Lebih lanjut, Jasmin menambahkan, sektor perumahan memiliki potensi yang sangat besar. 

Hal itu terbukti ketika sektor usaha lain terkontraksi, sektor perumahan masih tetap tumbuh positif dengan pertumbuhan sebesar 9,4 persen pada kuartal III 2021."Sektor perumahan adalah sektor yang resilient, tahan banting," kata Jasmin.

Oleh sebab itu, pada tahun depan Bank BTN juga akan berfokus untuk bertransformasi untuk tetap relevan dengan perkembangan zaman, dan perubahan perilaku konsumen yang mengalami transisi secara drastis sejak terjadinya pandemi Covid-19."Pada 2022 kami akan dengan serius mewujudkan cita-cita kami menjadi bank yang berperan sebagai one stop solution in the housing ecosystem. Kami akan bertransformasi dan memaksimalkan peran digital channel Bank BTN," ujar Jasmin.

Rencananya pada tahun depan, emiten berkode saham BBTN itu akan merilis platform penyediaan properti untuk transaksi jual beli dan persewaan serta membuat platform marketplace untuk produk yang berkaitan dengan perumahan mulai dari material bahan bangunan sampai dengan furnitur dan utilitas pendukung perumahan. Kemudian, Bank BTN juga akan menyediakan platform ruang layanan atau service space untuk profesional yang menawarkan jasa yang berkaitan dengan perumahan.

"Adapun saat ini kami juga sedang mengembangkan aplikasi Smart Residence yang akan memudahkan pengelola perumahan untuk mengadministrasikan iuran dan kewajiban tenant dalam lingkungan perumahan," kata Jasmin.

Kepala Biro perekonomian Setda Pemprov Sumatera Utara Naslindo Sirait mengatakan, kehadiran industri perbankan terutama Bank BTN diharapkan bisa membangun ekosistem bersama dengan developer untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sumatera utara. Pemerintah Sumatera Utara terus mendorong pembangunan perumahan yang murah terjangkau bagi masyarakat.

"Pemprov berharap BTN dan para developer di Sumatera Utara untuk mendorong konsumsi masyarakat tumbuh terhadap kebutuhan perumahan ini dan bagaimana mengintegrasikannya dengan kehidupan-kehidupan mereka," ujar Naslindo.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement