REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah perusahaan taksi di Paris dengan merek G7 menangguhkan penggunaan mobil Tesla Model 3 untuk armadanya. Penangguhan tersebut dilakukan setelah salah satu kendaraan terlibat dalam kecelakaan yang menewaskan satu orang dan melukai 20 lainnya.
G7 mengatakan akan menghentikan penggunaan 37 kendaraan Tesla sampai penyelidikan polisi selesai pada kecelakaan Sabtu lalu di ibukota Prancis. Menurut laporan media Prancis, mobil itu bertabrakan dengan seorang pengendara sepeda, tiga pejalan kaki, dan sebuah van, demikian dilansir Sky.news.com, Rabu (15/12).
Pada Rabu (15/12), Menteri Transportasi Jean-Baptiste Djebbari mengatakan, saat ini tidak ada indikasi bahwa insiden tersebut terkait dengan masalah teknis pada kendaraan. Djebbari mengatakan, Kementerian Transportasi Prancis telah berbicara dengan kepala eksekutif Tesla Eropa.
Wakil Kepala Eksekutif G7, Yann Ricordel, mengatakan, seorang sopir taksi yang sedang tidak bertugas sedang membawa keluarganya ke sebuah restoran ketika kecelakaan itu terjadi. Dia mengatakan, pengemudi telah mencoba mengerem tetapi mobil malah dipercepat. Belum ada kejelasan apakah mobil itu beroperasi dalam mode autopilot.
"Kami akan mempertahankan penangguhan Tesla Model 3 saat penyelidikan sedang berlangsung, sebagai tindakan keselamatan bagi pengemudi, pelanggan, dan pengguna jalan lainnya," kata Ricodel.
Tesla telah mengumpulkan data rinci dari sensor dan kamera pada kendaraannya. Tesla menggunakan informasi tersebut untuk menantang klaim bahwa kecelakaan disebabkan oleh teknologi yang tidak berfungsi.