REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ririn Kadariyah mengatakan usaha ultramikro (UMi) sangat membutuhkan pendampingan agar bisa kembali bangkit untuk memulai usaha pasca hantaman Covid-19. "Ini lebih dibutuhkan oleh mereka agar pasar mereka bisa dibuka dan akses penjualannya bisa dibantu untuk ditingkatkan," ucap Ririn dalam media gathering secara daring di Jakarta, Selasa (14/12).
Maka dari itu, ia berharap ke depannya akan lebih banyak mitra yang bisa membantu PIP dalam melakukan pendampingan kepada usaha ultramikro. Mitra pendampingan usaha ultramikro dibutuhkan terutama untuk akses pemasaran khususnya secara daring, sehingga akan terus ditingkatkan oleh PIP.
Ririn menjelaskan pada tahun 2020 pihaknya telah bekerja sama dengan platform Shopee untuk melakukan pendampingan terhadap usaha ultramikro, yang kemudian pada tahun 2021 Grab Indonesia pun turut bergabung menjadi mitra."Mudah-mudahan tahun depan kami bisa mendapatkan mitra baru, sehingga harapannya UMi bisa semakin ditingkatkan usahanya," tuturnya.
Ia juga berharap program pendampingan UMi akan semakin meluas ke berbagai kabupaten/kota di Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa di mana saat ini baru tiga kabupaten/kota yang mendapatkan program ini. Adapun selain program pendampingan, PIP turut memberikan program restrukturisasi kredit kepada UMi berupa libur cicilan selama enam bulan, serta subsidi bunga yang masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).