REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas produksi dan jasa Indonesia harus terus ditingkatkan agar dapat bersaing di kancah internasional. Perbaikan kualitas ini juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan positif ekonomi nasional pada masa pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, melalui Deputi Didang Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan UMKM, Muhammad Rudi Salahuddin. "Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah salah satu cara untuk menjaga kualitas produk dalam negeri agar mampu bersaing di era perdagangan bebas ini,” ujar dia.
Komitmen ini ditunjukkan pula oleh perusahaan baja ringan terbesar di Indonesia, Tatalogam Group. Vice President Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi, mengungkapkan perusahaan secara konsisten menunjukkan komitmen penerapan SNI (Standar Nasional Indonesia), mutu dan standar produk.
“Penerapan SNI pada produk–produk Tatalogam Group merupakan tanggung jawab kami kepada seluruh konsumen dan masyarakat Indonesia. Menerapkan standarisasi dan menjamin mutu serta kualitas produk merupakan komitmen yang kami terapkan dalam proses produksi secara berkelanjutan,” ujar Stephanus, dalam keterangan tertulisnya.
Komitmen ini yang kemudian mengantarkan perusahaan meraih dua penghargaan di ajang SNI Award 2021 untuk kategori Organisasi Besar Barang Sektor Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika. Penghargaan diserahkan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad dan Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian (PSPK), Zakiyah.
"SNI Award ini dapat lebih mendorong kami untuk terus maju dan tumbuh dari segala aspek bisnis dan terus fokus terhadap pengembangan sumber daya, inovasi produk, dan pelayanan terhadap konsumen dan masyarakat,” ujar Stephanus.