REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan akan mengumpulkan data statistik dari level terendah yakni tingkat desa. Di targetkan dalam lima tahun ke depan seluruh desa di Indonesia bisa memiliki data statistik sesuai karakteristik wilayah.
"Kita mulai pendataan dari tingkat paling bawah supaya data dari tingkat desa itu bisa lebih berkualitas sehingga perencanaan dari desa bisa makin bagus," kata Margo di Jakarta, Senin (6/12).
Pembinaan statistik dari level desa baru dimulai pada 2021 ini. Di mana sebanyak 100 desa dibina untuk bisa menghasilkan data statistik sesuai kebutuhan masing-masing. Pada 2022 mendatang, BPS menargetkan pembinaan data statistik 200 desa di seluruh Indonesia.
"Harapan kita lima tahun ke depan seluruh desa bisa kita jangkau. (Ini butuh waktu) karena tidak semua desa bisa dengan cara-cara online sehingga harus didata secara offline," katanya menambahkan.
Adapun diketahui, jumlah desa di seluruh Indonesia mencapai sekitar 82 ribu desa. Margo mengatakan, desa yang sudah dibina dan dapat menghasilkan data statistiknya sendiri akan terus didampingi BPS sehingga data dapat berkelanjutan.
Data statistik yang sesuai dengan karakteristik wilayah diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh aparatur desa untuk keperluan pembangunan desa dalam jangka panjang. Desa juga dapat mengajukan proposal secara langsung kepada pemerintah pusat maupun daerah apabila terdapat program bantuan kepada keluarga maupun perorangan.
Sementara itu bagi pemerintah daerah setempat dapat menyediakan data mutakhir pada aplikasi sistem informasi pembangunan berbasis masyarakat dan indeks desa membangun.
"Desa yang sudah kita bina ada yang mampu membuat data monografi, ada juga data kependudukannya yang diperbaiki. Lalu juga membangun aplikasi input data. Langkah yang sudah kita lakukan akan dievaluasi utk pelaksanaan tahun depan," ujarnya.