REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sangat jarang menemukan CEO SpaceX, Elon Musk membuat lelucon. Namun, baru-baru ini dia baru saja melakukannya. CEO perusahaan transportasi luar angkasa itu menyebutkan, bahwa perusahaannya tengah diambang kebangkrutan yang nyata.
Alasan kebangkrutan adalah karena perusahaan gagal mengembangkan mesin raptor. Mesin raptor adalah mesin untuk menerbangkan Starship, kendaraan luar angkasa raksasa yang dibuat untuk mengirimkan barang dan manusia ke bulan.
Jadi ketika seorang pengguna bertanya tentang kemajuan Raptor di Twitter, Tesla Technoking memberikan jawaban singkat. "Ini sedang diperbaiki," tulisnya dilansir dari Futurism, Kamis (2/12).
Dugaan kebangkrutan ini terungkap setelah Elon Musk mengirimkan email kegelisahannya kepada karyawan SpaceX yang bocor. Dalam email itu, Musk mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut berada di ambang kebangkrutan. Melalui email tersebut, Musk juga menyebutkan bahwa SpaceX perlu membuat satu peluncuran Starship setiap dua minggu untuk mencegah kebangkrutan itu.
Menurutnya, perusahaan akan benar-benar mencapai kebangkrutan apabila tidak dapat menerbangkan Starship sesuai batas waktu yang ditentukan. Pernyataan ini seolah menegaskan pekerjaan pengembangan mesin sangat terlambat dari jadwal. Hal ini menjadi sangat serius sehingga mantan VP propulsi SpaceX dan kepala tim pengembangan Raptor Will Heltsley meninggalkan perusahaan pada November, lalu.
Untuk mengejar keterlambatan, Elon Musk melalui sirat elektroniknya itu meminta karyawannya untuk kembali bekerja selama akhir pekan Thanksgiving, untuk membantu memperbaiki apa yang dia sebut secara terang sebagai bencana.