Rabu 24 Nov 2021 18:36 WIB

KKP Pastikan Pengawasan Terintegrasi Program Ekonomi Biru

Fondasi dasar kebijakan ekonomi biru tersebut menjadikan ekologi sebagai panglima

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kanan) memasangkan seragam loreng kerapu kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey pada kegiatan Apel Siaga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera, Bitung, Sulawesi Utara Selasa (23/11). Kunjungan kerja tersebut untuk melihat kesiapan anggota PSDKP dalam melaksanakan pengawasan terintegrasi dalam implementasi program ekonomi biru, yang mengedapankan kesiapsiagaan sumber daya manusia, sarana dan sistem teknologi pengawasan dalam mengawal tiga program terobosan Ekonomi Biru di tahun 2022 termasuk penangkapan ikan terukur.
Foto: ANTARA/Adwit B Pramono
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kanan) memasangkan seragam loreng kerapu kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey pada kegiatan Apel Siaga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera, Bitung, Sulawesi Utara Selasa (23/11). Kunjungan kerja tersebut untuk melihat kesiapan anggota PSDKP dalam melaksanakan pengawasan terintegrasi dalam implementasi program ekonomi biru, yang mengedapankan kesiapsiagaan sumber daya manusia, sarana dan sistem teknologi pengawasan dalam mengawal tiga program terobosan Ekonomi Biru di tahun 2022 termasuk penangkapan ikan terukur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap menjalankan pengawasan terintegrasi dalam implementasi program ekonomi biru. 

Kata Trenggono, pengawasan yang mengedepankan kesiapsiagaan sumber daya manusia, sarana dan sistem teknologi pengawasan ini menjadi senjata KKP dalam mengawal tiga program terobosan Ekonomi Biru di tahun 2022 termasuk penangkapan ikan terukur.

Baca Juga

Trenggono juga menjelaskan fondasi dasar dari kebijakan ekonomi biru tersebut adalah menjadikan ekologi sebagai panglima dalam pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan. Oleh sebab itu, Trenggono berharap agar pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan mengedepankan aspek kelestarian dan keberlanjutan.

"Saya berkeinginan membangun sektor kelautan dan perikanan menjadi sektor terdepan penggerak ekonomi bangsa yang selalu mengedepankan keberlanjutan ekosistem," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/11).

Terkait dengan penangkapan ikan terukur, Trenggono menuturkan KKP telah menetapkan zona penangkapan ikan berbasis kuota untuk komersial dan nelayan tradisional. Di setiap zona penangkapan ikan akan ditentukan kawasan konservasi untuk spawning dan nursery ground. Penangkapan berbasis kuota ini juga akan dilaksanakan di WPP 716 dan 717.  

"Salah satu yang menjadi lokasi penangkapan terukur ini adalah (WPP) 716 dan 717, sebagaimana kita ketahui salah satu tantangan di zona ini adalah masih maraknya illegal fishing dan kurangnya bahan baku bagi industri perikanan," ungkap Trenggono.

Oleh sebab itu, Trenggono menegaskan KKP akan melaksanakan pengawasan secara terintegrasi. Selain melalui sistem pengawasan terintegrasi berbasis teknologi, yang dilengkapi dengan penguatan armada pengawasan dan peningkatan operasi pengawasan yang memadai, KKP juga akan terus memperkuat sinergi pengawasan dengan aparat penegak hukum lainnya dan pemerintah daerah."Ini yang menjadi kunci dan kesiapsiagaan kita dalam mengawal sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia," lanjutnya.

Sebagai informasi saat ini KKP telah membangun teknologi kontra illegal fishing yang terdiri dari VMS (Vessel Monitoring System), Satelit Radarsat-2, dan Cosmo Skymed sebagai mata KKP yang dikontrol di Pusat Kendali PSDKP Jakarta dan ground station Bali, AIS (Automatic Identification System), Airborne Surveillance, dan Warning System Geofencing. Sistem berbasis citra satelit dan pengolahan data spasial inilah yang menjadi metode pengawasan penangkapan terukur di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia  (WPPNRI). 

Sebelumnya roadmap Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 26 Oktober 2021. Dalam peluncuran tersebut, Trenggono menjelaskan  implementasi ekonomi biru ini menjadi sinyalemen penting dalam transformasi tata kelola perikanan yang akan menjadi legacy bagi generasi mendatang, dimana kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan harus berlandaskan pembangunan ekonomi biru, sebagaimana tuntutan pembangunan global.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement