Ahad 21 Nov 2021 15:31 WIB

Ini Strategi BRI Jadi Pemimpin Pasar Segmen Mikro

Kredit mikro menjadi motor pertumbuhan kredit BRI, yaitu tumbuh sekitar 38,5 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menyelesaikan pembuatan roti hangat di salah satu industri rumahan di kawasan Petamburan, Jakarta, Rabu (7/7). BRI berkomitmen menjadi pemimpin pasar untuk segmen mikro.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Pekerja menyelesaikan pembuatan roti hangat di salah satu industri rumahan di kawasan Petamburan, Jakarta, Rabu (7/7). BRI berkomitmen menjadi pemimpin pasar untuk segmen mikro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI berkomitmen menjadi pemimpin pasar untuk segmen mikro. Hal ini selaras dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mendorong BRI lebih fokus dalam pasar mikro.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan capaian proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI meningkat dari semula 80,65 persen pada akhir September 2020 menjadi 82,67 persen pada akhir September 2021. Aestika menilai capaian ini menjadikan BRI sebagai bank yang menyalurkan kredit UMKM tertinggi di Indonesia. 

Baca Juga

"Ke depan porsi kredit UMKM ini juga akan terus ditingkatkan hingga 85 persen," ujar Aestika kepada Republika.co.id di Jakarta, Ahad (21/11).

Dari penyaluran kredit UMKM tersebut, lanjut Aestika, kredit mikro menjadi motor pertumbuhan kredit BRI, yang mana kredit mikro tumbuh sekitar 38,5 persen yoy menjadi Rp 455,241 triliun.

Ia menyebut capaian kredit mikro BRI sepanjang Januari hingga September tersebut berkontribusi sekitar 44,76 persen terhadap total portofolio kredit BRI.

Menurut Aestika, persentase kontribusi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan kurun waktu yang sama pada 2020. Dia mengatakan porsi kredit mikro BRI sekitar 35,15 persen pada kuartal ketiga 2020.

"Pencapaian ini semakin menegaskan, BRI sebagai pemimpin pasar di segmen mikro. BRI pun memiliki 120 juta lebih nasabah di segmen tersebut dan dalam pengembangan bisnis mikronya, kinerja BRI ditopang lebih dari 6.900 gerai mikro," ucapnya.

Selain itu, sambung dia, ada pula jejaring Agen BRILink yang jumlahnya mencapai lebih dari 470 ribu agen dan juga didukung oleh lebih dari 27 ribu Mantri BRI yang berperan sebagai micro financial advisor. 

Aestika menyampaikan BRI juga memiliki sejumlah rencana strategis dalam meningkatkan porsi kredit UMKM melalui pengembangan ekosistem ultra mikro bersama Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pegadaian. Aestika berharap bergabungnya Pegadaian dan PNM dapat memperkuat langkah BRI untuk menggarap segmen ultra mikro lebih besar lagi dan menjadikannya sebagai sumber pertumbuhan baru di masa depan. Aestika menilai kehadiran holding ultra mikro juga memberikan kemudahan, kecepatan, dan keterjangkauan pelayanan bagi para pelaku usaha di segmen tersebut. 

"Dengan integrasi yang telah rampung pada September lalu akan memberikan kolaborasi gerai sehingga lebih bisa dijangkau masyarakat pelaku usaha ultra mikro. Dengan sinergi ini pun tentunya pelaku usaha ultra mikro akan mendapat produk yang lebih variatif," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement