REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan stok barang kebutuhan pangan pokok dalam kondisi sangat aman dengan rata-rata ketahanan stok lebih dari 1,5 bukan ke depan.
“Berdasarkan data dari 34 provinsi dan pelaku usaha barang kebutuhan pokok, dilaporkan bahwa stok dan pasokan seluruh komoditas barang kebutuhan pokok mencukupi dan harganya stabil. Hanya beberapa komoditas yang harganya naik,” kata Lutfi dalam keterangan resminya, Selasa (16/11).
Lutfi menilai, perkembangan harga pangan dalam negeri masih dalam koridor yang tepat. Harga sebagian besar bapok dalam kondisi stabil. Hanya ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan yaitu minyak goreng, cabai, dan telur ayam.
Ia menjelaskan, kenaikan harga minyak goreng disebabkan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia yang meningkat signifikan sebesar 52,23 persen dibanding November tahun lalu.
Adapun kenaikan harga cabai disebabkan oleh mulai berkurangnya pasokan karena musim panen raya mulai memasuki fase akhir. Sementara itu, kenaikan harga telur ayam merupakan koreksi harga menuju ke harga normal setelah sempat anjlok beberapa waktu yang lalu.
Lutfi menekankan pentingnya dukungan dan kerja sama pemerintah daerah di seluruh Indonesia dalam upaya stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok serta menjaga agar ekonomi tetap tumbuh selama pandemi.
“Dukungan pemerintah daerah sangat diperlukan untuk memastikan harga bapok stabil dan pasokan cukup serta menjaga kenyamanan berbelanja agar kegiatan ekonomi tetap berjalan normal. Kemendag juga meminta pemerintah daerah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di pusat kegiatan ekonomi,” jelasnya.
Adapun, dukungan yang diperlukan yakni memastikan stok pangan mencukupi dan terjangkau, memastikan pasar rakyat dan pusat perbelanjaan beroperasi dengan prokes, serta mendorong percepatan vaksinasi di pasar rakyat dan pusat perbelanjaan.
Selain itu, mengawal kelancaran distribusi pangan ke pasar-pasar di wilayah masing-masing sekaligus melakukan komunikasi yang intens dengan media untuk menjaga psikologis masyarakat tetap kondusif hingga melaksanakan operasi pasar untuk memberikan akses pangan murah bagi masyarakat.
Ia sekaligus meminta pelaku usaha untuk menjaga harga pada tingkat wajar sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan pemerintah dan tidak menimbun barang dalam rangka spekulasi menjelang dan pada saat periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Di sisi lain, pihaknya meminta dukungan pelaku usaha berupa antisipasi penyediaan pasokan menjelang Natal dan Tahun Baru, baik dari sisi jumlah maupun ketepatan waktu pendistribusian barang.
“Pelaku usaha juga diharapkan dapat membantu merealisasikan penugasan untuk pemenuhan pasokan yang diberikan pemerintah serta penyelenggaran pasar murah baik melalui tanggung jawab social perusahaan atau mekanisme lain sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.