REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan terjadi penurunan impor produk farmasi kode HS 30 sepanjang bulan Oktober 2021. Penurunan tersebut dinilai seiring tren kasus Covid-19 di Indonesia yang mulai melandai.
Kepala BPS, Margo Yuwono, menjelaskan, penurunan impor produk farmasi mencapai 163,2 juta dolar AS atau 34,47 persen secara bulanan (mtm). Penurunan itu sekaligus menjadi yang terbesar dari seluruh komoditas impor yang sedang turun.
Margo mengatakan, penurunan impor farmasi turut menyumbang penurunan impor barang konsumsi pada Oktober. Tercatat, impor barang konsumsi bulan lalu turun 11,17 persen dari bulan sebelumnya.
“Dilihat dari komoditasnya, impor produk farmasi ini di antaranya adalah vaksin yang impornya menurun turun. Sehingga kalau dikaitan dengan melandainya Covid-19 di Indonesia, ya ada hubungannya,” kata Margo dalam konferensi pers, Senin (15/11).
Seperti diketahui, tingkat kasus harian Covid-19 di Indonesia tengah mengalami penurunan. Saat ini, rata-rata penambahan kasus harian sekitar 600 kasus dari kondisi bulan Juli yang sempat tembus lebih dari 50 ribu kasus per hari.
Margo mengatakan, seiring dengan penurunan kasus itu, impor produk farmasi dari Indonesia juga ikut menurun. "Impor produk farmasi yang turun itu terutama dari vaksin," ujar dia.
Sebagai informasi, kinerja impor Indonesia pada Oktober mencapai 16,29 miliar dolar AS. Angka itu naik 0,36 persen dari September 2021 juga naik 51,06 persen dari Oktober 2020.
Sementara kinerja ekspor juga mencatat 22,03 miliar dolar AS. Tumbuh 6,89 persen dari bulan sebelumnya juga naik 53,35 persen dari bulan yang sama tahun lalu. Nilai ekspor yang berhasil dicatat lebih tinggi menghasilkan surplus neraca perdagangan sebesar 5,73 miliar dolar AS.