Selasa 09 Nov 2021 15:04 WIB

Petani Milenial Berperan Buat Terobosan

Persepsi generasi muda yang beranggapan bertani itu tidak keren, harus diubah 

webinar Creative Talks Pojok Literasi Petani Milenial Dongkrak Ekonomi Sektor Pertanian, Selasa (9/11).
Foto: .
webinar Creative Talks Pojok Literasi Petani Milenial Dongkrak Ekonomi Sektor Pertanian, Selasa (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi pertanian ke arah digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan dan dipercaya dapat membantu percepatan perkembangan sektor pertanian. Petani milenial dinilai mempunyai peran yang penting untuk melakukan terobosan di sektor pertanian.  

Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Syam Arjayanti, mengatakan pembangunan sektor pertanian membutuhkan dukungan dari sumber daya manusia pertanian yang maju, mandiri, dan modern. “Adapun inovasi yang membedakan petani milenial dan konvensional tercermin dari matangnya perencanaan bisnis serta kemampuan menganalisa peluang, sehingga tidak menggantungkan diri kepada pemerintah,” kata dia.

Syam menyampaikan itu dalam webinar Creative Talks Pojok Literasi 'Petani Milenial Dongkrak Ekonomi Sektor Pertanian', Selasa (9/11). Acara dihelat Dirjen Informasi dan Komunikasi Perekonomian Maritim Kementerian Kominfo bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta secara hybrid (luring dan daring).

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, yang mewakili Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, Usman Kansong, dalam sambutannya mengatakan  

inovasi dan terobosan melalui reformasi pertanian, intensifikasi produksi, dan peningkatan akses pasar, menjadi upaya nyata yang harus diimplementasikan di lapangan secara konsisten. "Ini untuk mewujudkan kesejahteraan petani,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Sementara, petani kreatif Sambung Ganda, Gaib Asih Santoso, mengatakan persepsi generasi muda yang beranggapan bertani itu tidak keren, penghasilan kecil dan tidak tentu, tidak ada jaminan masa depan, kotor dan tidak rapi, harus diubah. Menurutnya petani itu tidak hanya memberi kebaikan untuk yang dekat tapi manfaatnya dapat dirasakan masyarakat lebih luas. 

"Contohnya bercocok tanam dapat berkontribusi untuk memberikan oksigen,” ujar Gaib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement