REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan sistem pengenalan wajah (face recognition) dengan teknologi biometrik bagi penumpang pesawat untuk memproses keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sistem face recognition bagi penumpang pesawat merupakan bagian dari implementasi transformasi digital yang dijalankan AP II sejak 2016.
“Penggunaan face recognition yang tengah disiapkan ini merupakan salah satu program AP II dalam melakukan digitalisasi secara masif di aspek pelayanan, keamanan, dan operasional bandara," kata Muhammad Awaluddin di Jakarta, Senin (8/11).
Awaluddin mengatakan, sistem face recognition dalam tahap awal akan tersedia di Security Check Point 2 (SCP 2) Terminal 3 Keberangkatan Domestik Bandara Soekarno-Hatta. SCP 2 merupakan titik pemeriksaan keamanan sebelum penumpang menuju boarding lounge untuk menunggu naik ke pesawat.
“Melalui digitalisasi maka penumpang pesawat di bandara AP II dapat merasakan pengalaman baru yang kami sebut dengan New Experience through (X) Technology Airport 4.0 atau NEXT Airport 4.0. Tujuannya adalah meningkatkan sektor kebandarudaraan nasional ke level yang lebih tinggi lagi dari sekarang dan sejalan dengan global best practice,” ujarnya.
Lanjut dia, sistem face recognition ini akan semakin mempermudah penumpang karena tidak lagi harus menunjukkan dokumen fisik untuk pemeriksaan di SCP 2. “Selain meningkatkan pengalaman digitalisasi di bandara-bandara AP II, calon penumpang pesawat juga dapat merasakan seamless journey experience,” katanya.
Adapun penerapan sistem face recognition untuk memproses keberangkatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta saat ini masuk dalam tahap uji coba. Layanan tersebut sedang dalam proses verifikasi oleh Direktorat Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan untuk memastikan proses ini memenuhi aspek keamanan penerbangan.
Sementara itu, Chief Project Business Digital Airport AP II Wahyu Cahyadi mengatakan penerapan sistem face recognition ini didukung dengan aplikasi travelin milik AP II. Wahyu mengatakan, calon penumpang dapat mengunduh aplikasi travelin melalui Android atau iOS.
Kemudian masuk menu travelinPass dan melakukan registrasi data diri, yang juga akan divalidasi oleh Dukcapil. Setelah itu calon penumpang akan mendapatkan travelinPass yang juga tervalidasi aplikasi PeduliLindungi. Di aplikasi travelin, calon penumpang juga melakukan registrasi AirportID, lalu pilih Create myTrip.
Ia menjelaskan, seluruh data yang telah divalidasi akan dikirim ke sistem autogate untuk face recognition di SCP 2 Terminal 3 Keberangkatan Domestik. Di pintu autogate, calon penumpang melakukan face recognition.
Terbukanya pintu autogate akan didasari dari sejumlah aspek, yang utama adalah face recognition, travelinPass yang tervalidasi, suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius, dan calon penumpang memiliki dokumen perjalanan tervalidasi.
"Jika seseorang menggunakan akun travelinPass orang lain, pintu autogate juga tidak akan terbuka, karena nantinya tidak sinkron dengan face recognition,” kata Wahyu Cahyadi.
Wahyu menambahkan, sistem face recognition ini diharapkan akan diterapkan secara penuh di Bandara Soekarno-Hatta pada Januari 2022 dan secara bertahap kemudian di bandara-bandara lain yang dikelola AP II.