REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah mengalirkan dana pendamping untuk mendukung penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp 3,856 triliun selama 2021. Dana tersebut dialirkan untuk membangun 106.014 unit rumah dari total 178.728 unit rumah yang direalisiasikan oleh Pemerintah.
Adapun sejak 2018, perseroan telah merealisasikan penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp 8,270 triliun untuk 239.082 unit rumah yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan dana yang dialirkan perseroan dalam mendukung Program KPR FLPP ini merupakan wujud dari kehadiran negara untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya MBR.
"Dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan sebesar besarnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata Ananta, dikutip Rabu (3/11).
Ananta berharap dukungan SMF pada Program KPR FLPP ini juga akan memberikan efek berganda bagi sektor perumahan, sehingga dapat ikut menggerakan 170 industri turunan lainnya di sektor perumahan. Program ini juga diharapkan akan menciptakan penyerapan tenaga kerja, perbaikan kualitas hidup masyarakat, serta mendorong percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dukungan SMF pada Program KPR FLPP merupakan realisasi dari peran Perseroan sebagai perangkat fiskal Pemerintah. SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90 persen.
Dalam menjalankan program ini perseroan bersinergi dengan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) dalam mengalirkan dana pendampingan porsi perbankan untuk Pembiayaan KPR FLPP yang ditujukan kepada Bank Penyalur.