Selasa 02 Nov 2021 02:20 WIB

Bank Sinarmas Syariah Permudah Bayar Infak Pakai QRIS

Sinarmas Syariah berupaya mendorong inklusi keuangan syariah melalui digitalisasi

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi penggunaan Qris.
Foto: Www.freepik.com
Ilustrasi penggunaan Qris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Sinarmas Tbk Unit Usaha Syariah berupaya mendorong inklusi keuangan syariah melalui digitalisasi, salah satunya menggunakan teknologi QR Code Indonesia Standard (QRIS). Adapun upaya ini seiring dengan implementasi keuangan inklusif di Indonesia.

Regional Coordinator Wilayah Sumatera Bank Sinarmas Syariah Risman Efendi mengatakan Bank Sinarmas Unit Usaha Syariah ikut mengedukasi masyarakat dengan memberikan layanan transaksi digital dengan memanfaatkan QRIS, salah satunya pembayaran infak dan sedekah. Hal ini juga sejalan upaya pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan sebesar 90 persen sampai 2024.

“Maka itu, BSIM mengedukasi masyarakat dengan memberikan layanan melalui transaksi digital, sehingga masjid-masjid lebih mudah menerima zakat, infak, sedekah dan wakaf melalui QRIS," ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Senin (1/11).

Bank Sinarmas Unit Usaha Syariah bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jambi melaksanakan kegiatan peduli masjid dengan menyalurkan infak ke 20 masjid di Kota Jambi menggunakan layanan digital QRIS. Adapun kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Nurul Hidayah Budiman Kecạmatan Jambi Timur.

“Adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan silaturahmi dan tentunya dapat memberikan dampak positif terhadap pengelolaan dana masjid," ujar Ketua Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Jambi Haviz Husaini.

Sementara itu, Ketua Masjid Nurul Hidayah Budiman Suroto menambahkan adanya layanan QRIS dari Bank Sinarmas, pihaknya mengaku sangat terbantu dalam proses pengelolaan keuangan masjid.

Sebelumnya, Bank Indonesia juga mendorong penggunaan QRIS untuk inklusi keuangan syariah. Dalam rangkaian Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021, mencatat transaksi senilai Rp 25,8 triliun yang bersumber dari transaksi pada Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah, Business to Business, Transaksi Business to Customer, serta Exhibition. Capaian ini meningkat signifikan dibanding 2020 senilai Rp 5,03 triliun.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng, keberhasilan penyelenggaraan ISEF ke-8 juga karena peradaban digital yang telah mengubah pola kehidupan masyarakat di masa pandemi. Adapun pelaksanaan ISEF 2021 yang mengusung konsep hybrid telah mengoptimalkan keseluruhan nilai lebih penyelenggaraan online terutama dari sisi lokasi peserta, serta penyelenggaraan offline business engagement dan kesepakatan bisnis.

Hal ini sejalan dengan tema yang diangkat yaitu “Memperkuat Industri Halal untuk Pemulihan Ekonomi melalui Sektor Makanan Halal dan Fesyen Muslim," penyelenggaraan ISEF tahun ini mengalami peningkatan kualitas pada dua aspek.

Pertama, penajaman fokus pada dua sektor utama yaitu fesyen Muslim dan makanan halal, termasuk di dalamnya program sertifikasi halal. Kedua, penguatan branding dan marketing termasuk di dalamnya identifikasi kegiatan global yang dapat dikolaborasikan melalui trade opportunity and investment.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement