Jumat 15 Oct 2021 19:12 WIB

Amartha Dorong Perempuan di Pedesaan Jadi Pengusaha

Amartha telah menyalurkan pendanaan ke pengusaha perempuan di 3.165 desa di Jatim

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Chief Commercial Officer Amartha, Hadi Wenas.  Perusahaan fintech peer-to-peer lending, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) terus berupaya mendorong tumbuhnya UMKM yang dimotori perempuan di pedesaan, melalui penyaluran modal. Tidak terkecuali di Jawa Timur.
Foto:

Amartha juga menjalin kerja sama dengan beberapa Bank Perkreditan Rakyat di Jatim. Sebut saja BPR Pujon Jaya Makmur, yang bergabung sebagai pendana institusi di Amartha dengan komitmen pendanaan sebesar Rp 3,2 miliar. Kemudian ada BPR Nusumma dengan komitmen pendanaan sebesar Rp 12 miliar.

Wenas menambahkan, dalam upaya memastikan perkembangan UMKM di Jawa Timur dan menjaga kualitas pinjaman dari para mitra, Amartha menjalankan strategi dengan mengkombinasikan sistem online-offline atau sistem hybrid. Pada sistem online, Amartha mengoptimalkan penggunaan teknologi machine learning untuk menentukan credit scoring yang akurat.

"Ini berfungsi untuk menganalisa kemampuan bayar peminjam, melalui data historikal pengembalian pinjaman, tingkat kehadiran dalam majelis, hingga analisa psikometri," kata Wenas.

Pada sistem offline, Amartha mengerahkan tenaga lapangan yang bertanggung jawab untuk memonitor perkembangan usaha para mitra di pedesaan. Khusus wilayah Jawa Timur, Amartha didukung oleh lebih dari 900 orang tenaga lapangan yang mengelola 111 poin di berbagai kabupaten di Jawa Timur.

Para tenaga lapangan bertugas untuk memberikan edukasi literasi keuangan dan digital, memonitor kehadiran peserta dalam majelis, dan membantu para mitra di pedesaan untuk mendapatkan layanan keuangan inklusif. 

 

“Porsi online dan offline masih seimbang, yakni 50:50. Ke depannya, Amartha berencana untuk memperbesar porsi online menjadi 70:30. Oleh sebab itu, saat ini kami mulai mengembangkan layanan keuangan digital yang mudah dipahami oleh para borrower di pedesaan," ujar Wenas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement