REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II terus memperluas bisnis dan portofolio usaha. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, sejak 2016 menjalankan program transformasi yang terbagi dalam dua periode yakni Transformation 1.0 (2016-2020) dan Transformation 2.0 (2020-2024) dengan tujuan menjadi Airport Enterprise Leader in the Region.
“Bisnis inti AP II adalah pengelolaan bandara dan kami memperkuat bisnis inti tersebut dengan memperluas bisnis dan portofolio usaha," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (12/10) malam.
Dia menjelaskan, perluasan bisnis tersebut dilakukan melalui anak usaha. Hal tersebut dilakukan untuk membuat bandara-bandara yang dikelola AP II dapat terus meningkatkan daya saing.
Awaluddin menambahkan, perluasan bisnis dan portofolio melalui anak usaha juga sebagai upaya dalam pengembangan inovasi. "Ini untuk memaksimalkan pendapatan, memaksimalkan alat produksi, dan penghematan biaya operasi," tutur Awaluddin.
Anak usaha yang mayoritas sahamnya dipegang AP II dan lahir dari program transformasi perseroan sejak 2016 adalah PT Angkasa Pura Kargo dengan bidang usaha logistik dan kargo dan PT Angkasa Pura Propertindo dengan bidang usaha properti termasuk pengelolaan hotel. Begitu juga dengan PT Angkasa Pura Aviasi yang bertugas menjajaki peluang kerja sama.
Selanjutnya pada 2019, AP II secara resmi juga telah menjadi pemegang saham pengendali PT Gapura Angkasa dengan kepemilikan saham 46,62 persen. Pemegang saham lainnya adalah PT Garuda Indonesia Tbk (45,62 persen) dan PT Angkasa Pura I (7,76 persen).
"AP II juga telah memiliki anak usaha pertama yakni PT Angkasa Pura Solusi yang sejak 2021 dan kini telah memberikan kontribusi besar dengan bidang usaha penyediaan fasilitas di bandara, perparkiran, SDM, dan ritel," jelas Awaluddin.