Selasa 05 Oct 2021 10:20 WIB

IMF Diselidiki Atas Peringkat Cina di Bank Dunia

Pejabat IMF diduga menekan Babk Dunia mengubah laporan terkait peringkat bisnis China

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020. Dana Moneter Internasional mengatakan dewan direktur lembaga itu diberi pengarahan dari para pengacara firma hukum WilmerHale.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020. Dana Moneter Internasional mengatakan dewan direktur lembaga itu diberi pengarahan dari para pengacara firma hukum WilmerHale.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional mengatakan dewan direktur lembaga itu diberi pengarahan dari para pengacara firma hukum WilmerHale. Setelah Managing Director Kristalina Georgieva dan beberapa pejabat IMF diduga menekan staf Bank Dunia untuk mengubah data yang mempengaruhi peringkat bisnis China dan negara lain.

IMF mengatakan dewan direktur lembaga peminjam uang beranggotakan 190-an negara itu bertemu dengan perwakilan firma hukum WilmerHale. Pertemuan itu bagian dari peninjauan dalam penyelidikan mengenai laporan 'Doing Business 2018' Bank Dunia.

Laporan Doing Business yang dirilis setiap tahun mengevaluasi beban pajak, halangan birokrasi, sistem regulasi dan kondisi bisnis lainnya. Pemerintah menggunakan peringkat ini untuk menarik investasi asing.

IMF mengatakan dewan direktur akan segera bertemu dengan Georgieva untuk membahas masalah ini. "(Dewan) tetap berkomitmen meninjau dengan menyeluruh, tepat waktu dan objektif," kata IMF dalam pernyataannya, Selasa (5/10).  

Penyelidikan tersebut mendorong Bank Dunia menghentikan laporan Doing Business. Penyelidikan awal menemukan Georgieva, kepala eksekutif Bank Dunia dan pemimpin-pemimpin senior Bank Dunia lainnya menekan ekonom lembaga itu untuk memperbaiki peringkat Cina di laporan Doing Business tahun 2018.

Ketika Georgieva dan pejabat lainnya mencoba membujuk Cina meningkatkan sumber pendanaan Bank Dunia. Insiden ini memicu desakan agar Georgieva mengundurkan diri dari jabatannya.

Baca juga : Sekjen PBB Peringatkan Utang Tak Terkendali Negara Miskin

Ia juga disoroti atas keluhan besarnya pengaruh Cina di institusi finansial internasional. Georgieva membantah melakukan kesalahan.

"Mari saya perjelas, kesimpulannya salah, saya tidak menekan siapa pun untuk mengubah laporan apa pun," katanya dalam pernyataan yang dirilis setelah laporan penyelidikan keluar bulan lalu.

Georgieva mengatakan ia menantikan untuk bertemu dengan dewan direktur IMF untuk menjelaskan tindakannya. Kontroversi ini mencuat sebelum pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang akan digelar di Washington pekan depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement