Senin 04 Oct 2021 10:02 WIB

BNI Terbitkan AT-1 Capital Bond Rp 8,6 Triliun

BNI jadi bank pertama di Indonesia yang menerbitkan instrumen Additional Tier 1.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah menerbitkan Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 sebesar 600 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,6 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp 14.299 per dolar AS).
Foto: BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah menerbitkan Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 sebesar 600 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,6 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp 14.299 per dolar AS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah menerbitkan Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 sebesar 600 juta dolar AS atau Rp 8,6 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp 14.299 per dolar AS). Adapun surat berharga yang dilepas dengan suku bunga 4,3 persen per tahun ini merujuk pada ketentuan Regulation S (Reg S), berdasarkan US Securities Act, dan didaftarkan di Singapore Stock Exchange.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan BNI merupakan bank pertama di Indonesia yang menerbitkan instrumen permodalan Additional Tier 1. Adapun aksi korporasi ini merupakan langkah perseroan untuk memanfaatkan peluang yang masih sangat terbuka dan melakukan ekspansi bisnis. 

“Penguatan modal ini juga dimaksudkan untuk menambah bantalan dalam memitigasi risiko usaha yang mungkin timbul di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (4/10).

Atas aksi perseroan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui penetapan dana dari penerbitan BNI Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 tersebut sebagai modal inti tambahan. Adapun ketentuan tersebut berlaku sejak surat keputusan OJK diterbitkan pada 30 September 2021.

”Kami melihat peluang pengembangan sangat terbuka, sementara modal masih terbatas. Oleh karena itu, kami melakukan penguatan modal,” ucapnya.

Dalam rangkaian rencana penerbitan tersebut, pada 16 September 2021, BNI telah menyelesaikan roadshow dan pricing AT-1 Capital Securities. Selama proses bookbuilding (penawaran awal), BNI menerima kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga melebihi 1,8 miliar dolar AS, dari rencana penerbitan 600 juta dolar AS.

Novita menyebut adanya penerbitan instrumen ini, BNI mencatat sejarah baru sebagai bank pertama di Indonesia yang menerbitkan instrumen permodalan Additional Tier 1 dan ditawarkan kepada investor publik asing. Adapun dana hasil penerbitan Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 digunakan keperluan penguatan modal, meningkatkan pembiayaan, pendanaan umum perseroan, dan memperkuat komposisi struktur dana jangka panjang.

Adapun fitur dalam Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 yang diterbitkan merupakan instrumen utang yang memiliki karakteristik modal, bersifat subordinasi, tidak memiliki jangka waktu, dan pembayaran imbal hasil tidak dapat diakumulasikan (perpetual non-cumulative subordinated debt).

”Penguatan modal ini merupakan langkah kami untuk melompat dan bergerak lebih cepat. Dalam kondisi normal, pemenuhan modal seperti ini hanya dapat dipenuhi pada 2025. Kami akan menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukannya,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement