Senin 04 Oct 2021 02:16 WIB

Penjualan Tesla Meningkat Meski Dihantam Pandemi

Pada kuartal ketiga tercatat peningkatan penjualan sebesar 72 persen.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Friska Yolandha
Sedan Tesla terparkir di diler Littleton, Colorado, AS. Raksasa automobile Amerika Serikat (AS) Tesla mencatatkan peningkatan penjualan kendaraan elektrik meskipun dunia tengah dihantam pandemi Covid-19.
Foto: AP Photo/David Zalubowski
Sedan Tesla terparkir di diler Littleton, Colorado, AS. Raksasa automobile Amerika Serikat (AS) Tesla mencatatkan peningkatan penjualan kendaraan elektrik meskipun dunia tengah dihantam pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa automobile Amerika Serikat (AS) Tesla mencatatkan peningkatan penjualan kendaraan elektrik meskipun dunia tengah dihantam pandemi Covid-19. Perusahaan yang berbasis di San Carlos, California, Amerika Serikat (AS) itu mencatatkan penguatan penjualan hingga 72 persen pada kuartal ketiga tahun ini.

"Singkatnya, dengan tantangan kekurangan chip, permintaan China masih belum pulih dari awal tahun ini, dan persaingan EV (electric vehicles) datang dari semua sudut, kemampuan Tesla untuk menavigasi tantangan ini pada kuartal ini sangat mengesankan," kata seorang analis Wedbush, Daniel Ives seperti diwartakan AP, Ahad (3/10).

Baca Juga

Dia mengatakan, penjualan Tesla telah melampaui prediksi Wall Street yang memperkirakan 227.000 kendaraan terjual medio Juli hingga September 2021 secara global. Faktanya, tesla telah mencatatkan penjualan kendaraan mencapai 627.300 kendaraan elektrik sejauh ini.

Kuartal ketiga menunjukan peningkatan penjualan sebesar 72 persen atau lebih banyak dari tahun lalu dalam periode yang sama sebanyak 140.000 mobil. Prestasi itu mengalahkan catatan penjualan total pada tahun lalu sejumlah 499.550 unit.

 

Ives mengatakan bahwa laju pengiriman kendaraan listrik di AS dan China telah menguat selama sebulan terakhir. Dia melanjutkan, Itu berarti "lintasan pertumbuhan yang menakjubkan menuju 4Q dan 2022 untuk (CEO Elon) Musk & Co."

Namun, Ives memperkirakan bahwa kekurangan chip akan menjatuhkan 40.000 kendaraan dari jumlah pengiriman tahunan Tesla. Dia memperkirakan pengiriman menjadi setidaknya 865.000 kendaraan dengan potensi penguatan sekitar 900.000 unit.

Adapun, mobil elektrik terlaris Tesla pada kuartal ketiga ini adalah SUV Y memimpin dengan penjualan 232.025 unit, diikuti oleh Model S dan X yang dengan penjualan 9.275 kendaraan. Sejauh ini, perusahaan besutan Elon Musk itu mengaku telah memproduksi 237.823 kendaraan untuk kuartal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement