Kamis 30 Sep 2021 09:50 WIB

IHSG Dibuka Menguat Terkerek Kenaikan Indeks LQ45

IHSG dibuka menguat ke level 6.175,41

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pekerja melintas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/8). IHSG Kamis (30/9) dibuka menguat ke level 6.175,41
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Pekerja melintas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/8). IHSG Kamis (30/9) dibuka menguat ke level 6.175,41

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Kamis (30/9). IHSG dibuka menguat ke level 6.175,41 dan terus melesat naik hingga 0,88 persen ke level 6.216,80.

Penguatan IHSG ditopang oleh naiknya indeks LQ45 sebesar 0,83 persen. Selain itu, investor asing juga mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 296 miliar dengan mayoritas saham yang menjadi incaran yaitu sektor perbankan seperti BBRI, BBCA, BMRI hingga BBNI. 

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan cenderung menguat sepanjang perdagangan hari ini. Hal ini sejalan dengan pergerakan bursa utama Wall Street yang mayoritas mengalami rebound semalam. 

"Indeks saham di Asia pagi ini dibuka variatif (mixed) setelah semalam terjadi partial rebound pada indeks saham utama di Wall Street dengan DJIA dan S&P 500 naik tipis namun NASDAQ mencatatkan penurunan selama 4 hari beruntun," tulis Phillip Sekuritas dalam risetnya, Kamis (30/9).

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasuries) menghentikan pergerakan naiknya, tanda redanya aksi jual investor. Imbal hasil atas surat utang Pemerintah AS bertenor 10 tahun tertahan di 1,53 persen di tengah ketidakpastian atas kebijakan fiskal AS. 

Di pasar komoditas, harga minyak mentah turun seiring menguatnya nilai tukar mata uang dolar AS dan rilis data Pemerintah AS yang memperlihatkan persediaan minyak di AS naik untuk pertama kali dalam delapan minggu terakhir.

Dari sisi makroekonomi, menurut riset, investor hari ini menantikan rilis data resmi dan Caixin/Markit Manufacturing PMI Chiba untuk bulan September dan rilis data mingguan pasar tenaga kerja AS (Weekly Jobless Claims).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement