REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,7 persen pada tahun ini. Adapun prediksi ini menurun dibandingkan pada April sebesar 4,4 persen.
Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo mengatakan Indonesia merupakan negara yang menghadapi kesulitan luar biasa dalam menghadapi Covid-19. “Kenapa? Kita lihat pertumbuhan yang sangat lambat pada tahun ini,” ujarnya saat diskusi virtual update ekonomi Asia Timur dan Pasifik, Selasa (28/9).
Menurutnya proyeksi 3,7 persen lebih tinggi jika dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Timur dan Pasifik secara keseluruhan, di luar China. Diprediksi pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik tanpa China sebesar 2,5 persen pada tahun ini.
“Misalnya Thailand yang tahun ini diprediksi hanya tumbuh satu persen, Malaysia 3,3 persen, dan Kamboja 2,2 persen,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,7 persen hingga 4,5 persen pada tahun ini. Adapun rentang proyeksi Indonesia masih masuk dengan prediksi Bank Dunia sebesar 3,7 persen.
“Proyeksi ini berdasarkan indikator konsumsi dan produksi perekonomian Indonesia yang positif. Konsumsi dan produksi menggambarkan resiliensi atau cukup bertahannya ekonomi kita meskipun kemarin dihadapkan varian Delta yang cukup berat,” ujarnya seperti dikutip dari laman Kementerian Keuangan.