Selasa 21 Sep 2021 22:59 WIB

Balitbangtan: Tanah Datar Potensial jadi Lahan Percontohan

Tahun ini Balitbangtan Kementan raih anggaran untuk bangun lahan percontohan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Area pertanian di kawasan Agroeduwisata Le Marsi, Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, Husnain, mengatakan lahan percontohan sangat penting untuk bisa mengubah pola pikir dan pola kerja petani.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Area pertanian di kawasan Agroeduwisata Le Marsi, Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, Husnain, mengatakan lahan percontohan sangat penting untuk bisa mengubah pola pikir dan pola kerja petani.

REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR -- Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, Husnain, mengatakan lahan percontohan sangat penting untuk bisa mengubah pola pikir dan pola kerja petani.

Menurut Husnain, petani tidak akan mau meninggalkan cara pengolahan lahan dan varietas lama yang sudah lama mereka gunakan tanpa terlebih dahulu melihat percontohan varietas baru.

"Tahun ini dengan dukungan Komisi IV DPR RI, kita mendapatkan anggaran yang cukup besar untuk membuat lahan percontohan seperti di Tanah Datar ini," kata Husnain, Selasa (21/9).

Husnain mengatakan tahun ini pihaknya melaksanakan program Riset Penelitian Integrasi kolaboratif (RPIK) yang menggabungkan  sembilan UPT dalam mengelola lahan percontohan. Sehingga semua hal pendukung mulai dari kondisi tanah, pupuk, alsintan, air, varietas dan teknologi diterapkan bersama-sama agar hasilnya maksimal.

Ia berharap lahan percontohan yang sedang bersiap untuk penanaman kedua tersebut bisa lebih ditingkatkan lagi. Mungkin dengan cara ekspansi lahan atau duplikasi di daerah lain.

"Kita mohon dukungan dari pemerintah daerah dan semua pihak terkait agar terus bisa dikembangkan," ujar Husnain.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, mengatakan sebanyak 70 persen dari masyarakatnya adalah petani. Beberapa tahun belakangan Tanah Datar fokus pada tiga komoditas yaitu cabai merah, bawang merah dan jengkol. Tiga komoditas itulah yang membawa daerah itu menjadi kabupaten dengan pengendalian inflasi terbaik.

"Kita juga punya potensi tomat dengan produksi sampai 27 ribu ton yang sedang diupayakan hilirisasinya berupa pabrik pengolahan saus tomat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement