Senin 20 Sep 2021 14:40 WIB

PTPN Beberkan Tujuan Pendirian Holding Pabrik Gula

Salah satu tujuan holding pabrik gula adalah menyejahterakan petani.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Holding BUM Perkebunan, PTPN Group. PTPN menjelaskan alasan pembentukan holding pabrik gula.
Foto: PTPN Group
Logo Holding BUM Perkebunan, PTPN Group. PTPN menjelaskan alasan pembentukan holding pabrik gula.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Muhammad Abdul Ghani optimistis kehadiran holding BUMN pabrik gula, SugarCo, akan bermanfaat bagi bangsa ke depan.

Ghani mengatakan, konsolidasi 35 pabrik gula milik holding perkebunan ini bertujuan mewujudkan kemandirian gula konsumsi, mengurangi impor gula, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga stabilitas harga gula ritel.

Baca Juga

Ghani menjelaskan 150 ribu hektare lahan tebu PTPN Group saat ini menghadapi berbagai tantangan dari sisi operasional dan finansial. Ghani mengatakan produktivitas tebu pada 2020 berkisar di angka 67 ton per hektare dan rendemen kurang dari tujuh persen. Sementara produksi gula PTPN Group pada 2020 sebanyak 704 ribu ton atau 34 persen dari total produksi domestik.

"Dengan SugarCo, kita targetkan lahan meningkat menjadi 248 ribu hektare, produktivitas tebu hingga 84 ton per hektare, dan produksi gula mencapai 1,8 juta ton atau 70 persen dari total produksi domestik pada 2024," ujar Ghani saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/9).

Ghani menyebut kehadiran SugarCo juga merupakan upaya agar menjaga petani tebu tetap bertahan dan tidak beralih pada sektor lain. Untuk itu, Ghani menargetkan adanya peningkatan sisa hasil usaha (SHU) petani tebu dari Rp 3,7 juta per hektare per tahun pada 2020 menjadi Rp 21,2 juta per hektare per tahun pada 2024.

"Kalau PTPN tidak bisa naikan pendapatan di atas Rp 11 juta per hektare, jangan harap petani mau menanam tebu. Patokannya harus di atas rata-rata komoditas padi yang sebesar Rp 11 juta per hektare," kata Ghani menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement