Rabu 08 Sep 2021 23:56 WIB

Mandiri Sekuritas Angkat Oki Ramadhana Jadi Direktur Utama

Pengangkatan Oki Ramadhana merujuk pada keputusan RUPS Mandiri Sekuritas

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mandiri Sekuritas (ilustrasi)
Foto: dok Mandiri sekuritas
Mandiri Sekuritas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Sekuritas resmi mengumumkan pengangkatan Oki Ramadhana sebagai Direktur Utama Perusahaan. Oki menggantikan Dannif Danusaputro yang pindah ke PT Pertamina Power Indonesia pada 15 Februari 2021 lalu. 

Pengangkatan Oki sebagai Direktur Utama Perusahaan merujuk pada Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 6 September 2021 dan telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  

Oki memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di industri jasa keuangan. Sebelumnya Oki menjabat berbagai posisi di bank investasi global, termasuk terakhir sebagai Presiden Direktur dan Head of Investment Banking di HSBC Sekuritas, Presiden Direktur Morgan Stanley, dan Executive Director Goldman Sachs. 

Oki sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bank Mandiri selaku pemegang saham kepada saya untuk memimpin Mandiri Sekuritas. "Saya berharap dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan Perusahaan dan turut memperkuat industri pasar modal di Indonesia," kata Oki, Rabu (8/9).

Menurut Oki, fokus pertumbuhan Mandiri Sekuritas ke depan adalah menawarkan berbagai solusi pendanaan dan investasi pasar modal yang inovatif dan komprehensif, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi akselerasi pengembangan bisnis para klien.

"Pertumbuhan bisnis Mandiri Sekuritas akan dilakukan melalui peningkatan kemampuan investment banking, bisnis retail berbasis teknologi digital, serta sinergi dengan Bank Mandiri," tambah Oki. 

Mandiri Sekuritas menduduki posisi yang dominan di Bursa Efek Indonesia. Pada semester I 2021, Perusahaan menduduki posisi kedua atas Equity Trading dengan 7,5 persen pangsa pasar. Perusahaan juga menduduki posisi kedua dalam hal in IDR Bond Underwriting dengan 15,4 persen pangsa pasar,  serta dalam hal Global Bond Underwriting dengan 10 persen pangsa pasar, SUN Trading dengan 15,5 persen pangsa pasar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement