Selasa 31 Aug 2021 11:27 WIB

Wapres Dukung Fesyen Muslim Masuk Kurikulum Pendidikan

Wapres akan mengomunikasikan ide itu dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI).

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres menyambut baik usul memasukkan fesyen Muslim dalam kurikulum.
Foto: Dok. BPMI/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres menyambut baik usul memasukkan fesyen Muslim dalam kurikulum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendukung gagasan dimasukkannya fesyen sebagai bagian dari kurikulum pendidikan. Wapres menilai, gagasan ini untuk mendukung lahirnya ahli-ahli di bidang fesyen termasuk industri fesyen Muslim.

"Tadi ada usulan untuk melahirkan di tingkat akademisi, ahli fesyen. Saya setuju sekali," kata Wapres melalui siaran persnya saat menerima National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma secara virtual, Senin (30/8).

Baca Juga

Wapres akan mengomunikasikannya dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), sebagai lembaga pendukung pemerintah di bidang akademisi untuk menjajaki gagasan tersebut. Ia berharap lembaga yang diketuai menteri keuangan itu dapat menindaklanjutinya.

"Ini nanti kita komunikasikan dengan IAEI, supaya apa yang selama ini digarap tidak hanya menjadi ahli-ahi di bidang keuangan, tetapi juga di bidang fesyen," ungkap Kiai Ma'ruf.

Karena itu,  Wapres menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk mendukung gagasan itu. Apalagi, saat ini pemerintah sedang berupaya menjadikan Indonesia sebagai produsen produk halal terbesar dunia pada 2024.

Pemerintah juga mendorong industri fesyen Muslim menjadi yang terdepan. Untuk itu diperlukan upaya  promosi  terpadu secara strategis dan konsisten.

"Kita ingin supaya fesyen Muslim menjadi yang terdepan. Untuk menjadi pusat mode muslim dunia, diperlukan promosi terpadu seperti yang dilakukan oleh MUFFEST (Muslim Fashion Festival Indonesia)," ungkap Wapres.

Sebelumnya, Ali Charisma meminta dukungan berkelanjutan dari pemerintah terhadap penyelenggaraan MUFFEST, sebagai sarana untuk memperkenalkan fesyen Muslim Indonesia kepada dunia. IFC berharap kegiatan ini tidak mereka jalankan sendiri. Karena itu, IFC berusaha meyakinkan pemerintah.

"Semoga impian kami menjadikan Indonesia salah satu atau satu-satunya pusat mode muslim dunia itu akan tercapai, yang dampaknya kami harapkan bisa menyejahterakan masyarakat Indonesia," ucap Ali.

Selain itu, lanjutnya, fesyen Muslim Indonesia tersebut perlu juga dikembangkan di sektor pendidikan. Salah satu caranya dengan memberikan kurikulum yang khusus modest fashion di lembaga akademik yang mempunyai jurusan fesyen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement