Senin 30 Aug 2021 15:03 WIB

Kosmetika Halal Masih Terus Bertumbuh di Masa Pandemi

Masyarakat masih membutuhkan produk kecantikan meski hanya di rumah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Karyawan membuka toko kosmetik dan obat saat penutupan pusat perbelanjaan di Boxies123 Mall, Tajur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/7). Industri kosmetika halal mencatatkan pertumbuhan pesat di tengah pandemi meski industri manufaktur sedang goyah karena melemahnya kondisi ekonomi Indonesia.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Karyawan membuka toko kosmetik dan obat saat penutupan pusat perbelanjaan di Boxies123 Mall, Tajur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/7). Industri kosmetika halal mencatatkan pertumbuhan pesat di tengah pandemi meski industri manufaktur sedang goyah karena melemahnya kondisi ekonomi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri kosmetika halal mencatatkan pertumbuhan pesat di tengah pandemi meski industri manufaktur sedang goyah karena melemahnya kondisi ekonomi Indonesia. Sejumlah pelaku industri menyebut pandemi menjadi salah satu titik puncak pertumbuhan baru mengikuti inovasi yang terus dilakukan.

Founder MS Glow, Shandy Purnamasari mengungkap potensi pasar kosmetik halal di industri kecantikan sendiri masih terus berkembang. Di masa pandemi, kebutuhan tersebut tidak menurun meski mobilitas masyarakat berkurang karena jarang keluar rumah.

"Karena ternyata mereka juga masih butuh kosmetik dan produk perawatan untuk meeting di rumah, menggunakan skincare," katanya dalam Muharram Marketing Festival 2021 yang digelar oleh MarkPlus Islamic, Senin (30/8).

Shandy mengatakan produknya juga terus mengalami pertumbuhan signifikan dari waktu ke waktu meski di tengah pandemi. Menurut dia, ini salah satunya karena MS Glow melakukan pemasaran tidak hanya dalam bentuk outlet kecantikan klinik tapi juga penjualan bebas secara online.

MS Glow juga terus berinovasi dan ekspansi dengan mengeluarkan produk untuk laki-laki dan anak-anak sehingga jangkauan pasar menjadi lebih luas. Shandy mengatakan MS Glow juga sejak awal mendukung dan konsisten berada di pasar produk halal.

"Tren halal product itu juga terus meningkat, banyak ingredients islami seperti saffron, zam-zam, mulai digunakan di skincare, dan MS Glow mendukung itu meski sejak awal memang kami selalu sertifikasi halal," katanya.

Ia melihat banyak merek-merek lain juga mulai lebih menonjolkan konsep halalnya untuk menangkap perhatian pasar Muslim Indonesia. Terlebih di masa pandemi ini, kebutuhan untuk menggunakan produk halal sejalan dengan gaya hidup yang lebih bertanggung jawab.

Co-Founder & Head of Product Development Zam Cosmetic, Tania Ray Mina juga mengamati tren produk kosmetik halal di Indonesia yang masih terus berkembang. Menurutnya, banyak hal yang bisa dijelajahi lebih jauh untuk mendekatkan produk halal pada masyarakat. Misal, yang dilakukan Zam Cosmetic adalah strategi storytelling melalui konten yang dikembangkan di sosial media Zam Cosmetic.

"Kita membuat konten tidak hanya photoshoot yang kemudian mencari model dengan latar belakang berbeda, tapi kami menceritakan background setiap model dan dikemas dalam cerita yang membuat Zam itu dekat dengan mereka," katanya.

Zam Cosmetic menampilkan cerita tentang keberagaman hingga pemberdayaan perempuan. Zam lahir dari

perempuan yang keseluruhannya memiliki inisiatif untuk berkarya. Sehingga merek yang dijual memang harus punya cerita sehingga pelanggan merasa dekat dan relevan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement