REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan bantuan modal usaha serta sembako kepada lebih dari 10 ribu mustahik (penerima zakat).
Peluncuran program bantuan tunai untuk usaha mikro ini tersebar di wilayah PPKM Jawa dan Bali yang dikemas dalam program Kita Jaga Usaha dan dipusatkan di Kota Yogyakarta. Yogyakarta sendiri dipilih lantaran Kementerian Koperasi dan UKM melihat sudah banyaknya inisiatif yang dilakukan Pemprov Yogyakarta kepada UMKM untuk bertahan saat pandemi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, kementerian dan lembaga maupun pemerintah daerah (Pemda) memastikan pelaku usaha kecil, mampu beradaptasi untuk bertahan, pulih, dan melanjutkan usaha pada masa pandemi. Teten mengapresiasi Pemprov Yogyakarta yang pertumbuhan ekonominya tumbuh 11 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2021.
"Mayoritas didorong oleh gerakan stimulus yang diberikan ke UMKM," ungkap Teten dalam penyaluran Kita Jaga Usaha UMKM Bangkit secara simbolis di kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang disiarkan secara virtual, Jumat (27/8).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyambut baik program Kita Jaga Usaha yang diinisiasi oleh Baznas. Bantuan itu akan bisa mendorong kemajuan bagi UMKM di Yogyakarta yang potensinya besar.
Sri Sultan menilai, hal ini akan menjadi stimulus perekonomian nasional secara khusus Yogyakarta sendiri. Sebab tujuan utamanya adalah melindung dan meningkatkan ekonomi UMKM.
"Saya punya harapan, ke depan akan ada kemudahan persyaratan bantuan semacam ini serta tepat sarasan untuk pemulihan nasional," ujar Sri Sultan.
Ia juga bersyukur, di tengah pandemi pertumbuhan ekonomi Yogyakarta masih bisa tumbuh 11 persen di kuartal II 2021. Sri Sultan berharap, pertumbuhan selanjutnya pada kuartal II dan IV tak jatuh terlalu dalam.