REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dinilai dapat mempercepat pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 dengan mempercepat distribusi vaksin Covid-19 dan reformasi ekonomi. Chief Economist ASEAN HSBC Global Research Joseph Incalcaterra mengatakan Indonesia memiliki prospek pemulihan ekonomi yang paling terlihat optimistis dibandingkan negara-negara di kawasan ASEAN.
“Selagi kawasan ASEAN, termasuk Indonesia, terus menghadapi tantangan besar akibat pandemi dan ketidakpastian ekonomi global, dengan mempercepat distribusi vaksin dan terus melakukan reformasi ekonomi, Indonesia dapat membangun landasan untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Kami optimistis dengan prospek pemulihan ekonomi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ini,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Kamis (26/8).
Selain memiliki prospek tinggi untuk pemulihan ekonomi, Indonesia turut dinilai berpotensi menjadi tujuan investasi utama bagi para investor asing. Hal itu bisa terwujud dengan syarat transformasi dalam upaya mengatasi hambatan berusaha, serta pengendalian pandemi Covid-19.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois De Maricourt menyebut pola pemulihan telah terlihat di negara-negara yang berhasil mengendalikan penyebaran virus. Dari sisi pemulihan ekonomi, Francois menyebut Indonesia harus terus mendorong konsumsi domestik, dan memanfaatkan momentum permintaan global yang meningkat.
Pada jangka panjang, dia menilai Indonesia akan mendapatkan manfaat dari rancangan ekonomi baru yang diciptakan oleh reformasi struktural, yang mempermudah peraturan investasi dan iklim usaha.
“Indonesia berhasil memposisikan diri dengan baik untuk bangkit dari Covid-19 dan memulai kembali pertumbuhan ekonomi yang pesat. Tetapi, ada tiga hal penting yang harus ditangani untuk memaksimalkan momentum pemulihan ini, yaitu investasi yang berkelanjutan, transformasi dalam penyederhanaan regulasi, dan konektivitas digital,” tutur Francois.
Secara rinci, Francois menyampaikan sejumlah hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk memaksimalkan momentum pemulihan ekonomi di masa pandemi. Pertama, berfokus pada memastikan kombinasi ekonomi yang berkelanjutan dan hasil investasi menjadikan Indonesia sebagai tujuan yang menarik bagi permodalan global.
Kedua, pemerintah perlu menciptakan ekosistem yang memungkinkan e-commerce dan konektivitas digital berkembang pesat. Ketiga, berfokus pada langkah-langkah untuk mengurangi hambatan nontarif, seperti perjanjian perdagangan bebas yang baru ditandatangani akan dapat memberikan manfaat serta menjadikan Indonesia sebagai panutan bagi kawasan ASEAN.