REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) sekaligus Direktur Project Management Office (PMO) Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah menegaskan, holding aviasi dan pariwisata nantinya juga akan berkolaborasi dengan swasta. Dia mengatakan, dalam industri pariwisata dan aviasi tidak hanya didukung oleh perusahaan BUMN saja.
“Nanti saat masuk dalam kolaborasi di holding, tidak semua (industri pariwisata dan penerbangan) dikendalikan BUMN,” kata Edwin dalam Webinar Indonesia Smart Airport Forum (SAF) 2021, Rabu (18/8).
Dia mengatakan, hal tersebut dikarenakan industri aviasi dan pariwisata terjadi dari mulai kebutuhan, melakukan pencarian booking, dari rumah ke bandara, dan naik pesawat. Setelah turun dari pesawat menggunakan transportasi lokal dan sampai ke destinasi dapat singgah ke hotel.
Edwin menuturkan, dalam semua proses tersebut, pelaku perjalanan sebelum naik pesawat banyak peran dari non-BUMN. Lalu saat memilih maskapai untuk perjalanan juga tidak hanya maskapai BUMN saja.
“Setelah kita jalan terus itu market share BUMN sangat kecil. Dari keseluruhan perjalanan travelers, kontribusi utamanya memang di bandara untuk holding ini,” jelas Edwin.
Edwin mengakui, dari keseluruhan ekosistem pariwisata dan penerbangan banyak pemainnya. Untuk itu, dia memastikan holding pariwisata tidak hanya mengandalkan BUMN saja.
“Kami tidak hanya terbatas pada BUMN tapi swasta. Kami juga akan bekerja sama dengan pemerintah. Pengembangan fasilitas bandara ini vital bagi pariwisata Indonesia,” tutur Edwin.