Secara total, Dompet Dhuafa menghimpun dan menyalurkan sekitar 33.500 ekor kurban setara kambing domba pada Idul Adha 1442 Hijriyah atau 2021. Faqih mengatakan distribusi hewan-hewan kurban tersebut difokuskan di wilayah yang defisit daging, wilayah 3T, dan kantong-kantong kemiskinan di seluruh Indonesia.
Selain itu juga, daging kurban dialokasikan di wilayah bencana dan konflik, termasuk di luar negeri seperti Palestina. Secara total, penyaluran dan distribusi meliputi 28 provinsi untuk lebih dari 1.200 desa di Indonesia. Faqih mengatakan masih sangat banyak daerah yang mengalami defisit daging di Indonesia. Masyarakat di tempat-tempat tersebut bahkan cukup asing dengan daging.
"Mungkin kita tidak pernah terbayang untuk tidak makan daging, tapi di luar sana banyak sekali mereka yang sama sekali tidak pernah makan daging, padahal ini merupakan sumber nutrisi yang bisa berdampak pada kualitas sumber daya manusia," katanya.
Menurut laporan Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) terkait ekonomi kurban, satu persen masyarakat terkaya mengonsumsi 42 persen produksi daging nasional atau sekitar 56 ribuan ton. Sementara sebanyak 95 persen penduduk termasuk golongan termiskin hanya konsumsi 0,98 persen konsumsi daging nasional. IDEAS mengatakan ketimpangan ini sangat mungkin diturunkan dengan pemerataan distribusi hewan kurban secara nasional dan menyeluruh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
