Jumat 13 Aug 2021 12:47 WIB

Teknologi, 'Senjata' Dongkrak Ekosistem Syariah

Transformasi digital dan pembangunan ekosistem digital syariah mutlak diperlukan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
PT Bank Syariah Indonesia Tbk memaksimalkan aplikasi mobile banking BSI Mobile untuk memperkuat ekosistem sosial dan komersil perbankan syariah.
Foto:

Peran milenial

Pakar Marketing yang juga Managing Partner Inventure, Yuswohady mengatakan pamor digital tidak terlepas dari peran milenial yang disebutnya momentum milenial megashift. Gaya hidup yang serba praktis dan pesat membuat digital jadi syarat utama adopsi sebuah layanan, termasuk perbankan.

"Keberadaan milenial setidaknya mengubah lima hal penting yang bisa dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan," katanya dalam webinar Millennial Muslim Megashifts, The Birth of Gen-Sy (Generasi Syariah), beberapa waktu silam.

Lima hal tersebut dirangkum dalam 5S yakni Spiritual, Safety, Screen, Self-Expression, and Social. Yuswohady mengatakan megashift milenial ini diperkuat dan semakin diperjelas oleh adanya pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak tahun lalu.

Dari sisi spiritual, milenial menganggap pandemi sebagai bentuk cobaan dari Tuhan sehingga membuat mereka cenderung lebih mendekat pada agama. Kematian yang terus terkabarkan membuat milenial lebih gemar melakukan aktivitas keagamaan, salah satunya adalah berdonasi atau menunaikan Ziswaf.

Yuswohady mengatakan momentum ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, tidak hanya untuk aspek bisnis tapi juga menyokong tren. Karena milenial yang mengubah perilakunya membutuhkan dukungan di segala aspek perubahan tersebut.

photo
Teknologi memudahkan kurban online di masa pandemi dan distribusinya hingga ke pelosok Indonesia (ilustrasi). - (istimewa)

 

Paling baru, transformasi digital sangat terasa ketika perayaan Idul Adha 1442 Hijriyah lalu. Tingkat kurban digital menjadi signifikan dan diadopsi secara masif oleh masyarakat. Pandemi membuat masyarakat beralih cara dalam melaksanakan ibadah berkurban.

Ini terjadi di salah satu mitra filantropi Bank Syariah Indonesia (BSI), Dompet Dhuafa. Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa 2021 Ahmad Faqih Syarafaddin mengatakan, kurban digital sudah menguasai penghimpunan kurban di Dompet Dhuafa yakni sebesar 80 persen. Sebanyak 20 persen masih dilakukan secara luring dengan pembelian di outlet, serta sentra kurban offline Dompet Dhuafa.

"Sebanyak 80 persen donator DD (Dompet Dhuafa) bertransaksi dengan metode online, baik itu melalui transfer bank, e-channel, e-commerce, fintech, atau portal donasi, jadi memang perbandingannya luar biasa," katanya kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Salah satu kanal digital penghimpunan kurban online tersebut adalah BSI Mobile. Menurut Faqih, penghimpunan melalui mobile banking BSI sangat efektif dan memudahkan masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban.

Apalagi di masa pandemi yang membuat akses keluar rumah dan interaksi keramaian masyarakat sangat terbatas. BSI Mobile menjadi solusi menunaikan kurban secara aman, nyaman, cukup dari rumah.

"Penghimpunan dari BSI Mobile sendiri tercatat sekitar 350 transaksi setara sekitar Rp 774 juta," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement