REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatatkan porsi penyaluran kredit UMKM sebesar Rp 929,40 triliun pada Juni 2021. Adapun realisasi ini setara 80,62 persen atau Rp 749,33 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penyaluran kredit UMKM tersebut naik dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 78,58 persen. "Porsi kredit UMKM BRI akan terus ditingkatkan dan BRI menargetkan angka ini akan tembus mencapai 85 persen pada 2025,” ujarnya dalam keterangan tulis seperti dikutip Kamis (12/8).
Menurutnya nilai kredit UMKM jika dibandingkan dengan penyaluran kredit UMKM perbankan nasional per Mei 2021 sebesar Rp 723 triliun, sedangkan kredit UMKM perbankan nasional sebesar Rp 1.024,40 triliun. Adapun pencapaian ini menjadikan BRI sebagai bank UMKM terbesar di Indonesia dengan penetrasi pasar sebesar 70,66 persen.
Sunarso memastikan perseroan berupaya mendorong pemberdayaan UMKM melalui dua cara yakni menaikkan kelas pelaku UMKM dan mencari sumber pertumbuhan baru melalui segmen ultra mikro. "Jadi sering orang bilang bahwa UMKM itu harus diadvokasi. Saya bilang, tidak. Saya bilang, UMKM itu harus diedukasi,” ucapnya.
Menurutnya lebih penting mengedukasi daripada mengadvokasi UMKM karena kalau mengadvokasi berarti menempatkan UMKM di bawah sementara pihak bank berada di atas. “Kalau kita bisa edukasi mereka dan mereka bisa sejajar dengan bank atau lembaga pembiayaan. Maka sekarang kita fokus saja pada edukasi UMKM,” katanya.
Ke depan BRI berupaya melakukan berbagai program pemberdayaan untuk mendorong UMKM naik kelas sekaligus memicu pemulihannya yang dibuktikan melalui pendampingan terhadap lebih dari 1.800 klaster UMKM per 30 Juni 2021. Kemudian juga pemberdayaan terhadap 832 Desa BRILian berdasarkan empat pilar yaitu BUMDes, digitalisasi, inovasi, dan sustainability.
Selanjutnya, penyaluran KUR sebesar Rp 84,87 triliun kepada lebih dari tiga juta nasabah dan penyaluran subsidi bunga UMKM Rp 5,51 triliun kepada 8,91 juta nasabah. Tak hanya itu, BRI turut melakukan restrukturisasi kredit UMKM terdampak covid-19 sebesar Rp 145,78 triliun kepada 2,46 juta nasabah dan penjaminan kredit UMKM sebesar Rp 19,45 triliun kepada 29 ribu nasabah.