REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar ekspor diharapkan tidak hanya menjadi ladang perusahaan besar Indonesia untuk mengekspansi bisnisnya, tetapi juga bisa ditembus oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu yang punya peran untuk memfasilitasi UMKM menembus pasar ekspor adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) yang memiliki kantor cabang di sejumlah negara.
Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir menyebut BNI diberi penugasan khusus untuk menjadi bank internasional-nya Indonesia. Erick memuji langkah BNI yang sudah membuka jalan bagi UMKM agar Go Global menembus pasar Global melalui kantor cabangnya di Singapura; Hong Kong; Tokyo, Jepang; Seoul, Korea Selatan; London, Inggris; dan New York, Amerika Serikat.
Adapula terobosan lain BNI yakni Xpora, sebuah solusi bisnis bagi UMKM yang mulai merintis bisnis hingga yang hendak memperluas pasar. Selain itu, Menteri BUMN menugaskan BNI untuk menggarap potensi perantau atau diaspora Indonesia agar naik kelas. Erick meyakini sinergitas antara diaspora dan BUMN, khusus BNI, akan memberi peluang bagi mereka naik kelas menjadi pengusaha di luar negeri.
Belum lama ini, Menteri BUMN mendorong keberadaan BNI di London agar dapat membantu diaspora pelaku UMKM serta pengusaha RI untuk mengembangkan usaha mereka di kawasan Inggris Raya dan Eropa. Hal tersebut turut mendapatkan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London serta Indonesia Small-Medium Enterprises in The United Kingdom (ISME-UK).
“Ini era baru, era digital. Jika mau belajar dan kolaborasi, kita bisa dapat peluang, akses modal, keterampilan, bahkan akses pasar baik di dalam dan luar negeri. Sebagai contoh, peluang bisnis bukan lagi andalkan tetangga sekitar sebagai pasar tetapi juga seantero Indonesia, bahkan ke tingkat global. Seperti yang dilakukan BNI, yang sudah membuka jalan bagi UMKM agar go global menembus pasar Eropa melalui London,” jelasnya.
Diaspora dan BNI Xpora
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyebut saat ini, kredit di kantor cabang luar negeri BNI tercatat 3,7 miliar dolar AS, di mana 93 persen dari portofolio kredit merupakan Indonesia-related business. Dia memastikan bahwa kantor cabang luar negeri BNI dapat berperan dalam pengembangan UMKM Indonesia yang merupakan nasabah BNI domestik. Antara lain dengan memberikan layanan advisory, khususnya mengenai market insight, akses kepada potential buyer, regulasi lokal terkait custom and tax, dan lain-lain.
Salah satu pelaku usaha Diaspora Indonesia yang hingga saat ini telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari Kantor Cabang Luar Negeri BNI adalah Surya Trading Co., Ltd. - Hong Kong bergerak di bidang perdagangan retail makanan dan minuman. Berkat dukungan dan total solusi perbankan yang disediakan oleh BNI Hong Kong, Surya Trading Co., Ltd. saat ini telah memiliki 11 toko / supermarket yang berlokasi di Hong Kong dan aktif melakukan suplai barang kebutuhan sehari-hari (terutama food and beverage) produksi Indonesia ke 80 toko afiliasinya di Hong Kong.
“Untuk mendukung program tersebut, telah disiapkan skema pembiayaan khusus, dan kantor cabang luar negeri telah melakukan penjajakan terhadap potensi pembiayaan kepada UMKM diaspora di negara masing-masing. Ke depan, pembiayaan diaspora Indonesia akan menjadi sumber pertumbuhan baru di segenap kantor cabang luar negeri,” ungkap Royke.