Jumat 06 Aug 2021 15:17 WIB

Tumbuh 7,07 Persen, Erick Thohir: Pemulihan Ekonomi On Track

Pemerintah tetap mewaspadai perkembangan varian baru dan mutasi virus SARS Cov-2.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick mengatakan, pemulihan ekonomi saat ini sudah berada di jalur yang tepat.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick mengatakan, pemulihan ekonomi saat ini sudah berada di jalur yang tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen menggambarkan arah pemulihan ekonomi sudah berada di jalur yang tepat (on track). Erick menyebut pertumbuhan ekonomi yang terus membaik merupakan buah dari sikap optimistis seluruh elemen bangsa.

"Ketangguhan, adaptif, dan kolaboratif menjadi kunci bagi kita semua untuk melalui berbagai tantangan dan bangkit. Kita bisa lihat keseharian, masyarakat terus membangun optimisme," ujar Erick saat webinar bertajuk "Sinergi Menjaga Momentum dan Optimisme Pemulihan Ekonomi" di Jakarta, Jumat (6/8).

Baca Juga

Erick menceritakan, pertemuannya dengan seorang tuna daksa, Aksal, yang tetap semangat menempuh pendidikan jurusan Teknik Informatika di STMIK Tasikmalaya. Pun dengan Pak Bromo, pemilik warung pisang goreng dan nasabah KUR BRI yang dapat bertahan saat pandemi dengan beradaptasi melalui berjualan secara daring. Sikap tangguh juga Erick lihat pada karyawan Kementerian BUMN dan pegawai BUMN yang sedang menjalani isolasi mandiri.

"Hasil dari ketangguhan dan kolaborasi yang telah berjalan dapat kita rasakan. Hal ini tergambar dengan laporan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah bangkit di kuartal II 2021 yang berada di level 7,07 persen," ungkap Erick.

Erick menilai pertumbuhan 7,07 persen tak hanya mengandalkan belanja pemerintah, melainkan juga didorong gerakan dan sinergi mesin-mesin pertumbuhan lainnya. Hal itu menunjukkan hasil nyata seperti kontribusi konsumsi rumah tangga sebesar 5,9 persen, investasi sebesar 7,5 persen, dan ekspor sebesar 31,8 persen. Erick berharap momentum pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 dapat terus terjaga.

Kendati begitu, Erick mengaku tetap harus mewaspadai perkembangan varian baru dan mutasi virus SARS Cov-2 penyebab Covid-19. Penyebaran virus itu menjadi disrupsi bagi sektor ekonomi selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Kita adalah bangsa yang tangguh. Saya optimistis kita bisa bekerja sama dan berkolaborasi untuk melalui berbagai tantangan ke depan dan menjaga ketangguhan ekonomi kita di kuartal mendatang," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement