REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, kinerja pembangunan sektor industri tercatat sebesar 6,91 persen pada kuartal II 2021. Angka itu dinilai sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 7,07 persen pada periode sama.
Ia menuturkan, terdapat beberapa industri yang tumbuh paling besar secara tahunan (year on year/yoy). Mereka adalah industri alat angkutan sebesar 45,70 persen, diikuti industri logam dasar sebesar 18,03 persen, serta industri mesin dan perlengkapan sebesar 16,35 persen.
"Bila dilihat dari pertumbuhan semester I 2020, industri tumbuh minus 1,9 persen dan semester II 2020 tumbuh minus 3,1 persen. Sedangkan pada semester I 2021 mampu tumbuh sebesar 2,98 persen," ujar Agus dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8).
Ia melanjutkan, industri yang tumbuh terbesar pada semester I 2021 yakni industri logam dasar sebesar 12,66 persen, diikuti Industri alat angkutan sebesar 10,84 persen, dan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional sebesar 10,29 persen. Sedangkan secara kuartalan (q to q) industri pengolahan nonmigas mampu tumbuh sebesar 0,99 persen, diikuti oleh industri barang logam sebesar 4,27 persen. Kemudian industri makanan dan minuman sebesar 2,37 persen, dan industri alat angkutan sebesar 2,18 persen.
"Sektor industri pengolahan nonmigas masih menjadi motor penggerak roda perekonomian nasional pada kuartal II tahun 2021," kata Agus.
Hal ini terlihat dari kontribusinya terhadap PDB nasional sebesar 17,34 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan sektor ekonomi lainnya.
Agus menyatakan, data menunjukkan pada pertumbuhan kuartal II 2021 ini kontributor utama pertumbuhan dari sektor industri pengolahan. Di tengah keterbatasan karena pandemi, industri pengolahan masih jadi penggerak utama perekonomian Indonesia.Industri ini menyumbang 1,35 persen dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021.
Agus menambahkan, kontribusi ekspor sektor industri terhadap ekspor nasional pada Januari sampai Juni 2021 tercatat sebesar 78,80 persen atau senilai 81,06 miliar dolar AS. Perlu diketahui total ekspor nasional sebesar 102,87 miliar dolar AS dan menghasilkan neraca surplus sebesar 8,22 miliar dolar AS.
Tiga industri yang memberikan nilai terbesar di antaranya Industri Makanan dan Minuman sebesar 19,58 miliar dolar AS, Industri Logam Dasar sebesar 13,78 miliar dolar AS, dan Industri Bahan Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional sebesar 9,28 miliar dolar AS. Sementara nilai investasi sektor industri pada Januari sampai Juni 2021 tercatat sebesar Rp 167,1 triliun atau naik 28,94 persen jika dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.
Berikutnya, nilai investasi terbesar diberikan oleh Industri Logam dasar sebesar Rp 56,4 triliun. Disusul Industri Makanan dan Minuman sebesar Rp 35,8 triliun, serta Industri Kima Farmasi dan Obat Tradisional sebesar Rp 16 triliun.