REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan perlambatan kinerja pada semester I 2021. Perseroan mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 655,1 miliar, turun 39,79 persen dibandingkan periode tahun lalu yang sebesar Rp 1,08 triliun.
Pendapatan LPCK disumbang dari penjualan tanah dan industri sebesar Rp 67,1 miliar dengan kontribusi mencapai 10,2 persen. Namun, pendapatan di segmen ini mengalami penurunan sebesar 44,86 persen.
Sementara itu, pendapatan dari rumah tinggal dan apartemen mencapai Rp 398 miliar yang memberikan kontribusi sebesar 60,8 persen dari total pendapatan. Pendapatan segmen ini juga turun sebesar 44,83 persen.
Dengan demikian, penurunan pendapatan ini pun turut membuat laba bersih perseroan mengalami penurunan pada semester pertama 2021. Per akhir Juni 2021, laba bersih LPCK tercatat sebesar Rp 246,05 miliar atau turun 38,51 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 400,21 miliar.
CEO PT Lippo Cikarang, Rudy Halim, mengatakan, LPCK tetap berusaha bergerak dengan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19. Perseroan telah melakulan serah terima unit Waterfront Estates secara bertahap.
"Kami bangga menyelesaikan serah terima ini dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan komitmen kami terhadap pelanggan saat peluncuran awal pada 2020," ujar Rudy dalam keterangannya, Selasa (3/8).
Rudy menyampaikan, pada semester kedua ini, LPCK berencana meluncurkan klaster komersial dan residensial di Waterfront Estates. Realisasi rencana tersebut akan membantu perseroan memenuhi target penjualan pemasaran.
Adapun total aset LPCK hingga saat ini mengalami peningkatan sebesar 1,1 persen secara tahunan. Pada akhir 2020, total aset LPCK tercatat sebesar Rp 9.719,6 miliar, naik menjadi Rp 9.852,2 miliar pada akhir Juni 2021.