Kamis 22 Jul 2021 04:34 WIB

Miliarder Sahabat Donald Trump, Thomas Barrack Ditangkap

Miliarder sekaligus mantan penasihat Donald Trump, Thomas Barrack, ditangkap

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Miliarder Sahabat Donald Trump, Thomas Barrack Ditangkap Atas Lobi Asing Secara Ilegal (Foto: Reuters/Leah Millis)
Miliarder Sahabat Donald Trump, Thomas Barrack Ditangkap Atas Lobi Asing Secara Ilegal (Foto: Reuters/Leah Millis)

Miliarder sekaligus mantan penasihat dari mantan Presiden AS Donald Trump, Thomas Barrack baru saja ditangkap atas tuduhan lobi asing ilegal terhadap Uni Emirat Arab. Barrack ditangkap di Los Angeles pada Selasa, 20 Juli 2021 kemarin.

Dilansir dari CNN International di Jakarta, Rabu (21/7/21) Jaksa Federal Brooklyn menggambarkan yang dilakukan Barrack adalah memengaruhi kebijakan luar negeri dari Presiden AS Donald Trump dalam kampanye tahun 2016.

Baca Juga: Hakim Sampai Pasrah, Perceraian Miliarder Ini Jadi Sengketa Keuangan Terbesar di Pengadilan Inggris

Tak tanggung-tanggung, pengadilan menjerat Barrack dengan tujuh dakwaan. Ia juga pernah bertindak sebagai agen UEA pada April 2016 dan April 2018. Selain itu, ia juga didakwa atas menghalangi proses hukum dan membuat pernyataan palsu kepada agen penegak hukum federal.

Barrack adalah ketua komite pelantikan Trump. Beberapa tindakannya dituduh terkait dengan transisi kepresidenan.

Tak sendiri, Barrack dijerat bersama dua tersangka lainnya yaitu Matthew Grimes dari Aspen, Colorado, dan Rashid Sultan Rashid Al Malik Alshahhi, seorang warga negara UEA.

Keduanya dituding memanfaatkan status Barrack sebagai penasihat senior luar untuk kampanye Trump guna memajukan kepentingan dan memberikan intelijen ke UEA. Ia juga dituduh berbohong selama wawancara FBI tentang hubunganna dengan UEA. Meski demikian, juru bicara Barrack membantah tuduhan tersebut.

"Mr Barrack telah sukarela bekerja sama dengan penyelidik sejak awal. Dia tidak bersalah dan akan mengaku tidak bersalah," ujar juru bicara itu.

Barrack merupakan pria berusia 74 tahun yang mendirikan perusahaan ekuitas swasta yang fokus pada infrastruktur digital bernama DigitalBridge Group Inc.

Barrack telah mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif DigitalBridge pada tahun 2020. Dan telah mengundurkan diri sebagai ketua eksekutif perusahaan tetapi tetap sebagai direktur non-eksekutif pada bulan April kemarin. Menurut perkiraan Forbes, kekayaan Barrack mencapai USD1 miliar (Rp14,5 triliun).

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement