REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- PT PLN (Persero) konsisten meningkatkan infrastruktur dan sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali di tengah pandemi Covid-19. Hal ini dibuktikan dengan suksesnya percepatan pembangunan dan pemberian tegangan (energize) pada infrastruktur kelistrikan terbaru bernilai Rp 104 miliar di Jawa Tengah pada Jumat, 9 Juli 2021.
Infrastruktur terbaru PLN ini meliputi Gardu Induk 150 kV Semen Grobogan, SUTT 150 kV Semen Grobogan Incomer-Mranggen Sirkit II, dan SUTT 150 kV Semen Grobogan-Purwodadi Sirkit II. Penyelesaian proyek ini lebih cepat dari target PLN yang semula diharapkan tercapai pada akhir Agustus 2021.
Pembangunan Gardu Induk yang dilakukan di Desa Sugihmanik, Tanggung Harjo, Kabupaten Grobogan, selanjutnya akan menyalurkan listrik untuk kebutuhan operasi pabrik PT Semen Grobogan selaku Konsumen Tegangan Tinggi (KTT).
"Di masa PPKM ini petugas PLN di lapangan beserta para pelaksana pembangunan terus bekerja untuk menyelesaikan infrastruktur ketenagalistrikan demi meningkatkan keandalan sistem dan memberikan kenyamanan kepada para pelanggan," ujar Octavianus Duha, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) dalam siaran pers yang diterima, Ahad (11/7).
Menurut Octavianus, rampungnya gardu induk ini akan mendukung pengoperasian perusahaan semen satu-satunya yang ada di Kabupaten Grobogan. Perusahaan semen ini berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru yang tentunya akan menjadi harapan di tengah sulitnya mencari pekerjaan di masa pandemi.
"Ke depannya Gardu Induk 150 kV Semen Grobogan ini akan membantu meningkatkan pasokan daya listrik untuk masyarakat, khususnya yang berada di daerah Grobogan, Mranggen sampai Purwodadi," jelas Octavianus.
PLN UIP JBT pun berkomitmen akan terus melanjutkan penyelesaian pekerjaan di seluruh wilayah kerjanya demi meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali.
"Meski harus bekerja di masa pandemi, kesehatan dan keselamatan para pekerja tetap menjadi perhatian utama. Kami menyebut bahwa penerapan protokol kesehatan ketat tetap dilakukan temasuk dengan memastikan penggunaan kelengkapan peralatan K3 selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan," pungkas Octavianus.