Kamis 01 Jul 2021 22:54 WIB

 OVO Luncurkan Reksa Dana Pasar Uang Syariah

Pengguna OVO bisa investasi di Reksa Dana Syariah Syailendra hanya dengan Rp 10 ribu

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
OVO bersama platform finansial dan investasi Bareksa serta perusahaan manajer investasi Syailendra Capital menghadirkan produk investasi terbaru yaitu Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid atau Reksa Dana Syariah SOBAT Likuid di aplikasi OVO.
Foto:

 Chief Research and Business Development Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari menjelaskan perkembangan industri reksa dana syariah sepanjang dua tahun terakhir cukup pesat. Hal tersebut tercermin dari data dana kelolaan dan pangsa pasar industri. 

"Minat masyarakat terhadap reksadana berbasis  syariah cukup besar dan semakin berkembang. Ke depan, potensinya lebih besar lagi mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar," ujar Putu. 

Menurut data OJK, nilai dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp77,5 triliun per April 2021, tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan Rp34,5 triliun per akhir 2018 . Pada saat yang sama, pangsa pasar reksadana syariah juga membesar menjadi 13,65 persen pada akhir April 2021. Angka ini melesat dibandingkan dengan 6,82 persen saja per akhir 2018.

Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie, menyambut baik kehadiran Reksa Dana Syariah SOBAT Likuid di aplikasi OVO. Prita menilai saat ini ekonomi syariah sudah bukan lagi menjadi tren tapi sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat Indonesia. 

Oleh karena itu, kehadiran reksa dana pasar uang syariah di OVO bisa menjadi pilihan lain bagi masyarakat yang ingin berinvestasi namun dengan tetap mengedepankan prinsip syariah. 

 

"Reksa dana pasar uang syariah ini bisa menjadi menambah referensi masyarakat yang ingin berinvestasi, dengan semakin banyaknya pilihan, tentu masyarakat akan lebih mudah menentukan mana instrumen investasi yang kira-kira cocok untuk mereka. Ini juga akan membuat masyarakat semakin teredukasi dan semakin cerdas dalam berinvestasi," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement