Jumat 25 Jun 2021 14:37 WIB

Pertamina Lanjutkan Konversi Elpiji Bagi Nelayan dan Petani

Penggunaan elpiji dapat menghemat biaya oprasional hingga 30-50 persen

Pertamina kembali melanjutkan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas atau elpiji bagi nelayan dan petani untuk tahun 2021.
Foto: Pertamina
Pertamina kembali melanjutkan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas atau elpiji bagi nelayan dan petani untuk tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina kembali melanjutkan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas atau elpiji bagi nelayan dan petani untuk tahun 2021. Komitmen Pertamina ini tertuang dalam penandatangan pelaksanaan pekerjaan konversi BBM ke LPG oleh PT Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) dengan jajaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya Direktorat Jenderal Minyak dan Gas KESDM.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Jumali menyebutkan bahwa Pertamina telah dipercaya dan berkomitmen menjalankan program konversi BBM ke elpiji bagi nelayan dan petani sejak tahun 2016.

“Terakhir, di tahun 2020 Pertamina berhasil menyelesaikan konversi BBM ke elpiji bagi 25 ribu nelayan yang tersebar di 42 kota/kabupaten serta bagi 10 ribu petani di 24 kota/kabupaten. Di tahun ke-6 Pertamina menjalankan tugas konversi ini, kami optimistis program konversi dapat berjalan sesuai rencana,” jelas Jumali.

Penggunaan bahan bakar gas atau elpiji sendiri memiliki beberapa kelebihan, sehingga program konversi ini terus diperluas. Pertama, elpiji lebih murah daripada BBM per liternya dan dapat menghemat biaya operasional hingga 30-50 persen. Kedua, perawatan mesin lebih mudah dan mesin yang lebih awet. Ketiga, aman bagi pengguna dan dalam penggunaannya. Keempat, emisi yang lebih rendah karena rantai karbon bahan bakar gas lebih pendek dibandingkan BBM. Yang kelima, paket konversi membantu ekonomi nelayan dan petani karena dibagikan kepada yang berhak.

photo
Pertamina kembali melanjutkan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas atau elpiji bagi nelayan dan petani untuk tahun 2021. - (Pertamina)

Di tahun 2021, Pertamina Patra Niaga mendapatkan amanah untuk menyelesaikan konversi BBM ke elpiji bagi 28 ribu nelayan di 54 kota/kabupaten yang tersebar di daerah pesisir Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. SH Commercial & Trading juga turut menyiapkan 28 ribu paket konversi bagi petani di 50 kota/kabupaten.

“Ini tidak mudah, mengingat saat ini kita masih dalam kondisi pandemi. Kami akan pastikan proses pendistribusian paket konversi bahan bakar gas elpiji dilakukan dengan memastikan keselamatan dan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Kami juga berterima kasih dan akan terus berkoordinasi khususnya dengan Ditjen Migas KESDM, Pemerintah Daerah, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Dinas Pertanian, dan seluruh pihak terkait lainnya dalam memastikan kelancaran program konversi,” kata Jumali.

Terkait ketersediaan elpiji sebagai bahan bakar utama, Jumali juga turut menyampaikan bahwa saat ini Pertamina Patra Niaga SH Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) juga terus memperluas jangkauan program One Village One Outlet (OVOO), yakni pemerataan pangkalan elpiji tiga kilogram yang menyasar tersedianya satu pangkalan di setiap desa atau kelurahan. “Harapannya, program konversi dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi nelayan dan petani di Indonesia,” pungkas Jumali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement