Selasa 22 Jun 2021 14:26 WIB

Pertamina Dorong UMK Binaan Masuk Ritel Besar

Jumlah total UMK sektor perdagangan yang dibina Pertamina yakni 25 ribu mitra

Pertamina mendorong UMK binaannya memasarkan produk hingga ke ritel, swalayan dan supermarket besar.
Foto: Pertamina
Pertamina mendorong UMK binaannya memasarkan produk hingga ke ritel, swalayan dan supermarket besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui Program Pendanaan UMK senantiasa mendorong usaha mikro dan kecil (UMK) binaannya agar mampu terus berkembang. Salah satunya dengan kemampuan untuk memasukkan produk para UMK ke ritel, swalayan, atau bahkan supermarket besar. Sehingga dapat menaikkan tingkat kepercayaan konsumen serta mendorong perluasan pasar.

Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, hingga saat ini, UMK dari sektor perdagangan jumlahnya sangat mendominasi dibandingkan sektor lainnya.  “Jumlah total UMK sektor perdagangan yang dibina Pertamina sejak tahun 1993 hingga 2020, terdapat lebih dari 25 ribu mitra binaan. Sedangkan dominasi UMK sektor perdagangan juga masih terlihat pada awal triwulan 1 tahun 2021 ini. Dari 170 UMK binaan Pertamina baru, hampir 70 persen atau sebanyak 116 mitra binaan merupakan UMK yang bergerak di sektor perdagangan” tuturnya, dalam siaran pers, Selasa (22/6).

Pertamina lakukan pendampingan dengan pelatihan-pelatihan agar mitra binaannya diterima oleh ritel modern.  Di antaranya dengan pelatihan pengemasan produk, higienis dan modern serta mendorong pengurusan  sertifikat halal dan izin usaha

Salah satu mitra binaan Pertamina yang berhasil memasarkan produknya ke beberapa ritel dan swalayan besar di Kota Jambi adalah Ico Ordiana. Pemilik usaha Gerai Amanah ini menjual aneka produk seperti keripik ikan, bakso ikan, pempek, singkong frozen, rengginang ubi ungu hingga tepung mocaf.

Menurut Ico, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar produk UMK bisa diterima oleh ritel modern. Di antaranya, pengemasan produk yang rapi, higienis dan modern. Kualitas dan harga produk harus kompetitif. Dan terpenting adalah produk tersebut memiliki beberapa sertifikasi dan izin usaha yang disyaratkan. “Seperti P-IRT, Halal, BPOM, dan izin usaha yang lain,” katanya.

Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.

Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement