REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Digitalisasi banking Bank Muamalat Indonesia fokus pada pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan dari nasabah. Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad Kusna Permana mengatakan digitalisasi telah menjadi strategi perusahaan untuk tetap eksis di tengah kondisi yang terjadi dan akan menjadi inti bisnis kedepan.
"Digitalisasi ini tidak mungkin ditinggalkan, maka dari itu kita terus perkuat, termasuk dengan bekal sumber daya manusia yang unggul di bidang ini," kata Permana saat pertemuan virtual dengan Republika, Jumat (18/6).
Digitalisasi menjadi kebutuhan nasabah dan mitra apalagi di tengah pandemi Covid-19. Dengan peningkatan platform digital banking Bank Muamalat, customer engagement semakin kuat dan erat dalam beberapa tahun terakhir.
Permana mengatakan, meski dalam tahap konsolidasi permodalan, jumlah nasabah baru masih terus meningkat. Data pada 2020 mencatat adanya peningkatan hingga 270 ribu nasabah baru. Nasabah ritel telah menjadi penopang berdirinya Bank Muamalat hingga saat ini.
"Kita melihat branding Bank Muamalat masih kuat dengan engagement yang solid dibuktikan dengan penghargaan-penghargaan yang sudah diraih terkait ikatan dengan nasabah," katanya.
Hal tersebut, salah satunya dapat dipertahankan karena inovasi digital. Penguatan permodalan yang akan rampung dalam waktu dekat juga mengindikasikan peningkatan skala digitalisasi Bank Muamalat kedepan.
Direktur Bisnis Ritel Bank Muamalat Indonesia, Purnomo B Soetadi menambahkan strategi digitalisasi Bank Muamalat sudah dimulai sejak 4 tahun lalu . Saat itu, terobosan digital banking dari perbankan juga sudah mulai banyak bermunculan sehingga semakin meminimalisir peran shadow banking di pasar.
Pengembangan di Bank Muamalat sendiri disesuaikan dengan blueprint yang telah dikeluarkan Bank Indonesia. Teknologi diaplikasikan salah satunya dalam platform mobile banking yang terus dioptimalkan dan berorientasi user friendly.
"Ketika kami kembangkan sekitar tiga tahun lalu itu masih sedikit yang menggunakan, sampai kami adakan promo untuk hijrah secara digital, tapi seiring dengan waktu termasuk karena pandemi perkembangannya jadi sangat pesat," katanya.
Rating aplikasi mobile banking Bank Muamalat pun tidak kalah dengan bank-bank besar BUKU IV yang membuktikan bank syariah bisa bersaing. Purnomo mengatakan digital banking Bank Muamalat naik hingga 200 persen pada 2020 karena strategi mengutamakan kenyamanan dan kebutuhan tersebut.