REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan ekonomi di sejumlah daerah Indonesia mulai pulih, salah satunya Yogyakarta yang mulai bergerak pulih.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan di tengah pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bersama, kondisi perekonomian global dan domestik menunjukkan tren pemulihan. Hal ini seiring dengan keyakinan keberhasilan program vaksinasi sebagai game changer.
"Kita terus mencari solusi konstruktif bersama untuk menemukan dan meningkatkan potensi ekonomi baru di daerah Yogyakarta yang mampu menjadi stimulus percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Wimboh dikutip dari laman instagram terverifikasi @wimboh.ojk, Kamis (9/6).
Tren pemulihan tersebut tercermin dari kenaikan Purchasing Manufacturing Index (PMI) global ke zona ekspansi serta harga komoditas yang mulai kembali menguat lebih cepat. Organisasi Perdagangan Internasional (WTO) juga merevisi proyeksi pertumbuhan perdagangan global 2021 menjadi delapan persen setelah mencatat penurunan 5,3 persen pada tahun lalu.
"Sejalan dengan hal tersebut, sebagai salah satu langkah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, OJK memberikan dukungan penuh kepada korporasi dengan mempertemukan peran perbankan kepada kebutuhan industri melalui kebijakan restrukturisasi kredit/pembiayaan," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, OJK juga mendukung kebijakan pemerintah terkait penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dengan mendorong penyaluran pembiayaan bagi sektor otomotif, properti, dan kesehatan yang dapat memberikan multiplier effects tinggi bagi perekonomian.
Meskipun saat ini perekonomian nasional masih tercatat kontraksi, tapi perekonomian beberapa daerah di Indonesia menunjukkan hasil positif seperti Yogyakarta yang pada kuartal satu 2021 mampu tumbuh positif sebesar 6,4 persen (yoy).
Bahkan, urai dia, kredit UMKM tumbuh lima persen (yoy) dibarengi dengan geliat investor dan transaksi pasar modal tumbuh pesat."Kolaborasi OJK, pemda, pelaku industri keuangan, ekonom, akademisi, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya menjadi modal berharga untuk membawa perekonomian daerah pulih kembali lebih cepat," ucapnya.