REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 2.757 pekerja PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan akan menjadi pekerja PT Pertamina. Perubahan status ini menjelang alih kelola Blok Rokan dari ke PT Pertamina Hulu Rokan pada 9 Agustus 2021 mendatang.
Pertamina sempat menggelar diskusi secara virtual dengan seluruh pekerja Chevron, pekan lalu. Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina, Budiman Parhusip, mengatakan, nantinya Blok Rokan akan dikelola Pertamina Hulu Rokan (PHR) di bawah naungan PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream.
Saat ini, PHR mengelola wilayah kerja dan aset hulu yang ada di wilayah Sumatra yang dikenal dengan Regional 1 – Sumatra Subholding Upstream. Dengan sistem regionalisasi, antara wilayah kerja dan aset yang saling berdekatan, khususnya Sumatra dalam hal ini, dapat dilakukan optimalisasi lapangan dan efektifitas pengembangan operasi.
"Sehingga dengan bergabungnya pekerja Chevron juga akan lebih membuka kesempatan pengembangan karir," kata Budiman melalui keterangan tertulis pada Selasa (6/8).
Direktur Utama PHR, Jaffee Arizona Suardin, mengatakan, sebagai Regional 1 – Sumatra, PHR tidak hanya mengelola Blok Rokan, tapi juga mengelola seluruh blok atau wilayah kerja Pertamina di Sumatra. Fokus PHR ingin tumbuh secara signifikan dan berkelanjutan dengan fokus pada semua potensi yang masih bisa dikembangkan.
Kontintuitas bisnis untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan produksi serta keamanan dan keandalan tetap menjadi yang utama dalam melaksanakan pekerjaan.
Pertamina melalui PHR juga akan memastikan transfer pengelolaan (Blok Rokan) berjalan lancar. "Sehingga kami bisa menyelesaikan program 2021 dan tumbuh signifikan pada tahun-tahun berikutnya," ujar Jaffee.