REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Menjelang alih kelola Blok Rokan dari Chevron kepada Pertamina pada 9 Agustus 2021 nanti, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) gelar sosialisasi Local Business Development (LBD) secara virtual pada 27 Mei 2021. Acara yang dihadiri oleh 137 perusahaan lokal ini, merupakan suatu wadah untuk mengoptimalkan keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan operasi PHR, sehingga terjalin kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Program Local Business Development, atau Pengembangan Usaha Lokal, diluncurkan pertama kali oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 2001. Program ini bertujuan untuk membina dan meningkatkan potensi bisnis koperasi/perusahaan kecil lokal melalui program kemitraan, membuka lapangan kerja dan akses bisnis, mengembangkan UKM lokal, serta mendukung program pemerintah dalam pembinaan usaha kecil menengah.
Manajer Pengadaan PHR, Rudi Imran, dalam sambutannya menjelaskan pentingnya program LBD kepada para peserta. “Sebagai langkah awal, program LBD PHR akan mengacu kepada program yang sudah berjalan, termasuk kepesertaan, kontrak dan pengelompokannya. PHR juga akan menggali beberapa peluang pengembangan yang dapat dilakukan untuk memastikan proses transisi berjalan lancar,” ujar Rudi.
Dalam acara tersebut, disampaikan pula proses tender yang dilaksanakan pada 2021. Pertanyaan hanya dapat dilakukan pada saat sosialisasi, sehingga seluruh peserta memperhatikan dengan seksama skema proses tender yang akan dilaksanakan. Asisstant Manager Material Procurement PHR, Fatah, menerangkan dengan jelas skema dan waktu pengiriman dokumen tender, dokumen penawaran yang harus disampaikan, rapat pembukaan penawaran, negosiasi penawaran, hingga evaluasi pengadaan. “Proses tender mengacu kepada pedoman Gross Split PHR dan metodenya direct selection,’’ jelas Fatah.
Peserta LBD dari PT Mutia Minas Bestari, Yovianis Usman, menyampaikan apresiasinya kepada PHR. "Kami mengucapkan terima kasih kepada PHR yang telah mengadakan sosialisasi dan membuka komunikasi dua arah seperti ini, sehingga kami bisa berkontribusi lebih pada proyek PHR dan membuktikan bahwa program LBD ini mampu menciptakan vendor yang kompeten sesuai dengan peraturan," ujar Yovianis.
Di tempat terpisah, Direktur Utama PHR, Jaffee A. Suardin, sangat mendukung kegiatan LBD yang sudah dilaksanakan. "PHR berkomitmen untuk melakukan perbaikan dalam program LBD. PHR akan selalu berkomunikasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan program LBD ke depan dapat mengoptimalkan partisipasi masyarakat setempat dan sekaligus mendukung kelancaran operasi dan keamanan wilayah kerja PHR," tegas Jaffee.