REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan akan melakukan pengembangan investasi berdasarkan kawasan. Hal tersebut akan dilakukan di sejumlah wilayah yang memiliki potensi.
“Contohnya, di daerah Slawesi dan Maluku akan didorong indutrsi nikel,” kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (31/5).
Selain itu juga pengembangan investasi dapat dilakukan di Papua. Bahlil mengatakan di Papua berpotensi dibangun pabrik pupuk, smelter, dan perkebunan pala.
Sementara di Kalimantan, Bahlil mengatakan akan dibangun pabrik pengolahan bauksit, gasifikasi batu bara, dan menjadi pusat Ibu Kota Negara (IKN). Lalu untuk di Sumatra akan difokuskan hilirirsasi sawit dan bauksit. Selanjutnya di Riau akan terus dikembangkan industri karet, kertas, dan ban.
Dia memastikan, investasi di Pulau Jawa juga masih akan dimaksimalkan. “Kawasan Jawa kita akan kolaborasi untuk baterai mobil di Batang, Jawa Tengah. Juga sudah groundbreaking pabrik kaca untuk ekspor nilai investasi Rp 5 triliun,” ungkap Bahlil.
Ia menambahkan, pengembangan investasi juga akan dilakukan hingga Bali dan Nusa Tenggara. Khusus kedua wilayah tersebut, Bahlil menuturkan akan fokus pada pariwisata dan kesehatan lansia.