REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo menilai holding BUMN di sektor ultramikro dinilai akan mampu membantu pemerintah dalam mengatasi keberadaan rentenir atau pinjaman online ilegal yang kian marak. Menurut dia, holding BUMN sektor ultramikro bisa memberikan produk dan layanan keuangan yang lebih terjangkau oleh masyarakat dan pelaku usaha.
Imam mencontohkan kasus pinjol ilegal masih terus meresahkan masyarakat. Baru-baru ini, seorang guru TK di Malang Jawa Timur, dikabarkan diteror 24 debt collector pinjol hingga nyaris bunuh diri.
Imam mengatakan integrasi ekosistem BUMN di sektor ultra mikro (holding ultra mikro) dapat menjadi salah satu wadah untuk mempercepat upaya mengatasi permasalahan pinjaman online ilegal yang cukup meresahkan tersebut.
"Pelaku industri memiliki kemampuan lebih baik dalam menanggulangi pinjaman online ilegal ini, mereka jauh lebih tanggap. Holding ultra mikro, juga rasanya memiliki semangat yang sama," ujar Imam dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Senin (24/5).
Imam menjelaskan banyak pihak-pihak yang tak bertanggung jawab mencoba untuk memanfaatkan data dan informasi keuangan masyarakat secara serampangan. Kata Imam, pemerintah dan otoritas harusnya mampu membuat sebuah sistem yang lebih terintegrasi sehingga dapat menanggulangi masalah lebih cepat.
"Bagaiamana pun masyarakat harus memiliki tempat untuk dapat bertanya 24 jam," ucap Imam.