REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah sejak awal pandemi Covid-19 konsisten pada tiga program, yakni Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh. Erick menilai, tidak akan mungkin perekonomian Indonesia dapat kembali bekerja dan bertumbuh tanpa adanya pemulihan sektor kesehatan terlebih dahulu.
"Kita tidak mungkin bisa selesaikan perang melawan Covid-19 tanpa gotong royong. Di sini poin terpenting, yakni vaksinasi harus dipercepat dan harus berjalan dengan baik," ujar Erick saat sosialisasi sentra vaksinasi gotong royong bertajuk "Sukseskan Vaksinasi Gotong Royong untuk Bangkit Bersama" di Senayan Park, Jakarta, Rabu (19/5).
Erick mencontohkan penurunan kasus Covid-19 dan tingkat kematian di DKI Jakarta setelah vaksinasi dilakukan secara bertahap. Ia menilai, vaksinasi menjadi kata kunci dalam melawan Covid-19. Untuk menciptakan kekebalan kelompok lewat vaksinasi, Erick menyebut ketersediaan vaksin menjadi sangat vital saat ini.
Berbeda dengan program vaksinasi pemerintah, Erick menyampaikan program vaksinasi gotong royong menggunakan jenis vaksin yang berbeda, yakni Sinopharm dan CanSino.
"Alhamduliah, Sinopharm kita sudah dapat komitmen 15 juta dosis atau 7,5 orang dari bulan ini sampai Desember. Insya Allah, kita juga akan tekan pengadaan CanSino sebanyak 5 juta, tapi ini satu suntikan. Totalnya ada 12,5 juta untuk vaksinasi gotong royong," ucap Erick.
Erick mengatakan, pemerintah tidak akan menutup kemungkinan perluasan pengadaan jenis vaksin dari AS dan juga negara-negara di Eropa. Erick juga menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat dalam pelaksanaan vaksinasi pemerintah maupun gotong royong.
"Alhamdulilah, respons masyarakat positif, sekarang tinggal menjaga ritme agar vaksinasi bisa berjalan sesuai target," kata Erick menambahkan.