REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis agen laku pandai tetap memiliki prospek bisnis menjanjikan di tengah digitalisasi layanan perbankan. Perseroan pun berupaya melanjutkan pengembangan Agen BRILink lewat peningkatan kualitas agen serta fitur dan layanan.
Pada tahun ini BRI menargetkan jumlah Agen BRILink sebanyak 535 ribu. Per akhir April 2021, jumlah agen bank pelat merah ini sebanyak 451.305 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia atau meningkat 7.305 agen dari akhir Februari lalu.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza mengatakan dana murah (CASA) yang dihimpun agen BRILink hingga akhir April 2021 sebesar Rp 13,2 triliun dengan penambahan referal pinjaman sebanyak 50 ribu nasabah UMKM selama periode Januari - April 2021.
"BRI optimistis dengan prospek Agen BRILink ke depannya. Perubahan era menjadi era digital disertai dengan kondisi pandemi Covid-19, menyebabkan transaksi nasabah mulai beralih dari unit kerja fisik ke mobile atau digital channel,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Selasa (18/5).
Ke depan BRI berupaya melakukan optimalisasi unit kerja, termasuk mengoptimalkan peran Agen BRILink di seluruh Indonesia. Adapun beberapa strategi pengembangan Agen BRILink diantaranya meningkatkan kualitas Agen BRILink, pengembangan fitur dan layanan agen dan dukungan terhadap program pemerintah.
Selain itu, lanjut Aest, BRI juga memfokuskan perhatiannya pada segmen ultra mikro. Adapun segmen yang sangat berperan dalam perekonomian ini terdampak cukup signifikan akibat pandemi.
“Oleh karena itu, BRI telah melakukan beberapa inisiatif berkolaborasi dengan beberapa pelaku pembiayaan ultra-mikro lainnya untuk memperluas jalur distribusi produk dan layanan ultra mikro melalui jaringan Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, di tengah-tengah komunitas segmen tersebut,” ungkapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika